Supriadi
Staf Program Nusa Tenggara Timur Net-Zero Emission (NTT NZE) 2050
Supriadi bekerja sebagai Staf Program Nusa Tenggara Timur Net-Zero Emission (NTT NZE) 2050. Dalam perannya, ia mendukung pencapaian target dekarbonisasi sistem energi NTT melalui pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Ia berkontribusi dalam analisis kebutuhan, riset, dan kajian kebijakan, serta terlibat dalam desain hingga pemantauan dan evaluasi program. Selain itu, ia juga menyusun basis data dan mengelola relasi serta kerja sama strategis dengan berbagai pemangku kepentingan dan mitra terkait.
Sebelum bergabung dengan IESR, Supriadi bekerja di sebuah organisasi masyarakat sipil (NGO) dan koalisi NGO yang berfokus pada advokasi hak-hak Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal serta pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Ia berpengalaman menjadi koordinator program pemberdayaan anak muda adat di Indonesia dan Filipina, serta memimpin sejumlah riset terkait pemenuhan hak Masyarakat Adat atas lahan dan sistem pangan Masyarakat Adat yang tangguh iklim. Risetnya mendukung advokasi berbasis bukti dan telah didiseminasikan melalui berbagai platform, antara lain FAO White/Wiphala Paper on Indigenous Peoples’ Food Systems (2021), University College London (UCL)’s Extreme Citizen Science Research Group (2023), serta UNFCCC’s 2019 Asia-Pacific Climate Week.
Ia meraih gelar Sarjana Kesejahteraan Sosial dari Universitas Indonesia pada tahun 2018, kemudian melanjutkan studi Magister di bidang Environmental Policy serta program sertifikat Energy Management and Policy di University of Pennsylvania, yang diselesaikannya pada tahun 2025. Selama menempuh studi, ia mempelajari berbagai topik terkait kebijakan pasar energi, instrumen dan mekanisme pembiayaan iklim dan energi, dampak ketimpangan ekonomi akibat krisis iklim, serta geopolitik energi dan keamanan nasional. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman meneliti praktik keberlanjutan perusahaan dan strategi dekarbonisasi industri pertahanan di Inggris Raya dan Uni Eropa ketika menjadi asisten peneliti di Auckland University.
Di waktu luangnya, Supriadi gemar bermain badminton, menonton film, berjalan kaki di sore hari, dan membaca. Tiga buku favorit yang kerap ia rekomendasikan adalah Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer, Harimau! Harimau! karya Mochtar Lubis, dan The Grapes of Wrath karya John Steinbeck. Ia bercita-cita mendirikan ruang baca untuk memperluas akses terhadap bahan bacaan berkualitas di lingkungannya.