Industry Decarbonization Roadmaps for Indonesia

Opportunities and Challenges to Net-zero Emissions

Pertumbuhan industri utama menimbulkan tantangan bagi pencapaian skenario Near Zero 2060. Untuk mengatasi hal ini, portofolio teknologi yang komprehensif diusulkan untuk dekarbonisasi industri. Strategi khusus untuk industri seperti besi dan baja, semen, amonia, pulp dan kertas, serta tekstil melibatkan transisi ke proses yang lebih bersih, meningkatkan efisiensi energi, dan menggunakan sumber terbarukan. Selain itu, sektor tenaga listrik yang terdekarbonisasi sangat penting untuk mencapai emisi CO2 yang mendekati nol di dunia industri.

Untuk memastikan transisi yang lancar, pendekatan kebijakan multifaset sangat penting, yang mencakup target emisi sektoral, kerangka kerja yang mendorong peralihan bahan bakar dan efisiensi energi, kondisi pasar untuk efisiensi material, dan investasi dalam penelitian dan persiapan tenaga kerja.

Laporan ini menjabarkan jalur komprehensif untuk mencapai industri karbon mendekati nol, yang mencakup teknologi yang sesuai dan opsi kebijakan untuk tahun 2060 dan percepatan tahun 2050. Laporan ini merupakan studi bersama antara Institute for Essential Services Reform dan Lawrence National Berkeley Laboratory.

 

Lihat juga halaman Lawrence National Berkeley Laboratory.

Pemetaan Project Pipeline PLTS di Indonesia

Hasil studi ini menunjukkan bahwa pemanfaatan PLTS di Indonesia memiliki potensi untuk keluar dari perangkap orde megawatt. Alih-alih terjebak dalam pertumbuhan yang tidak signifikan, project pipeline menunjukkan bahwa permintaan PLTS untuk menyuplai energi di Indonesia terbilang sangat tinggi dan berhasil mencapai orde gigawatt.

Continue reading

Indonesia Solar Energy Outlook 2023

ISEO 2023 memberikan informasi terkini tentang kemajuan PLTS sebagai sumber energi utama dalam transisi energi Indonesia, serta tantangan dan peluang pasarnya. Kami berharap laporan ini dapat menjadi referensi utama bagi pembuat kebijakan, regulator, pemodal, dan masyarakat untuk mendapatkan wawasan tentang pengembangan PLTS di Indonesia. Mari jadikan solar PV sebagai motor penggerak transisi energi Indonesia!

Continue reading

Indonesia Energy Transition Outlook (IETO) 2022

Edisi kelima dari IETO ini mengumpulkan berbagai perspektif dari pemangku kepentingan di sektor energi dan mengurasinya dengan studi mendalam untuk menyampaikan analisa strategis mengenai bagaimana transisi energi menuju sistem energi rendah karbon bertransformasi di tanah air.

Continue reading

Bali Solar Island

IESR melakukan analisa awal potensi energi surya di Bali untuk bangunan pemerintah dan publik, hotel di kawasan Nusa Dua dan Kuta, serta menggali intensi dan ketertarikan pelaku industri pariwisata untuk menggunakan energi surya. Temukan informasi selengkapnya tentang PLTS atap di Bali dalam laporan ini.

Anda dapat mengunduh laporan berikut dan membagikannya pada rekan, kerabat, dan siapa saja yang tertarik pada isu energi terutama PLTS Atap.

Beyond 207 Gigawatts: Unleashing Indonesia’s Solar Potential

Penilaian geospasial dari potensi teknis panel surya nasional Indonesia telah dilakukan dengan menggunakan data nasional dan internasional yang bersumber dari publik. Analisis menemukan bahwa kapasitas potensi teknis PV surya Indonesia berkisar antara 3.396 GWp hingga 19.835 GWp (tergantung pada skenario pengecualian penggunaan lahan). Dari segi potensi pembangkitan, Indonesia dapat mencapai 4.705 – 26.791 TWh / tahun, dengan mengambil 4,34% hingga 24,43% dari total luas daratan (tergantung skenario). Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa potensi PV surya skala utilitas Indonesia jauh di atas (16 hingga 95 kali lebih besar) dari perkiraan resmi nasional saat ini, yaitu 207 GW. Temuan yang disajikan dalam laporan ini dapat digunakan untuk mendukung pengembangan tenaga surya di negara ini, sekaligus memenuhi permintaan listrik di masa depan dan mencapai target energi terbarukan.

Potensi Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Jawa Tengah

Indonesia mempunya potensi PLTS terapung yang besar di perairan Indonesia yang cukup luas, termasuk Provinsi Jawa Tengah. Terlebih, Jawa Tengah berkomitmen untuk menjadi provinsi energi surya pertama di Indonesia. IESR melakukan pemetaan potensi teknis pemanfaatan energi surya di Jawa Tengah, khususnya PLTS terapung, sebagai salah satu langkah awal pengembangan energi surya yang lebih agresif di provinsi ini.

Baca hasil pemetaan potensi teknisnya di publikasi Potensi Teknis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Di Jawa Tengah.