Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengatakan PLN perlu berhenti mengembangkan atau menandatangani kontrak baru untuk pembangkit batubara mulai tahun 2025 untuk mencapai rencana dekarbonisasi.
Dia juga mengatakan PLN perlu mengembangkan pembangkit listrik terbarukan 10 GW, sementara sektor swasta, termasuk rumah tangga, perlu berkontribusi antara 3 GW dan 4 GW untuk memenuhi target bauran energi terbarukan.
Baca lebih lanjut dalam bahasa Inggris di The Star (9 Mei 2021)