Selama ini kita selalu berpikir bahwa emisi gas rumah kaca hanya dihasilkan oleh industri besar atau pun kendaraan bermotor, karena kepulan asam hitamnya [1], yang menurut kita adalah CO2 (karbondioksida).
Tapi tahu kah anda, bahwa masing-masing kita juga menghasilkan gas rumah kaca, terutama dari perilaku hidup kita sehari-hari? Coba Anda pikirkan segala sesuatu yang anda pakai dan gunakan, semua itu dihasilkan oleh proses industri. Karena kegemaran kita mengoleksi begitu banyak barang-barang lah maka industri kemudian bertumbuh dengan sangat cepat. Pola konsumsi kita, ditambah dengan pola produksi produk industri yang masih belum mempedulikan jumlah emisi yang mereka hasilkan itulah yang kemudian berdampak pada perubahan iklim.
Laporan keempat IPCC dari kelompok kerja mitigasi menunjukkan bahwa perubahan perilaku manusia dapat menurunkan emisi secara signifikan. Itu artinya, perubahan perilaku masing-masing kita dapat menurunkan emisi; yang artinya juga, bisa membuat bumi kita bernafas lebih lega dan lebih panjang.
Apa saja perubahan perilaku yang bisa kita lakukan? Mulailah dengan mematikan peralatan elektronik anda apabila anda tidak menggunakannya. Tahukah anda, bahwa kebanyakan pembangkit listrik di Indonesia masih menggunakan bahan bakar fosil; yaitu solar (diesel), dan batu bara? Itu sebabnya, semakin banyak kita menggunakan listrik, maka akan semakin banyak pula bahan bakar fosil yang dibutuhkan untuk dibakar. Apabila semakin banyak bahan bakar fosil dibakar, maka akan semakin banyak pula gas rumah kaca (terutama CO2) yang akan dihasilkan.
Kemudian, coba lah untuk berjalan kaki ke warung terdekat, apabila anda butuh untuk membeli sesuatu. Mengapa harus naik kendaraan bermotor apabila anda bisa berjalan kaki atau naik sepeda? Cobalah untuk menggunakan kendaraan umum setiap kali anda bepergian ke kantor. Simpan kendaraan pribadi anda baik-baik di rumah. Gunakan kereta apabila anda tinggal di kawasan luar Jakarta. Gunakan fasilitas kendaraan umum yang ada ketimbang menggunakan kendaraan pribadi anda.
Memang pada awalnya akan kurang nyaman, karena kita tidak terbiasa. Namun, anda pasti juga akan mendapatkan keuntungan dari sisi banyaknya uang yang anda hemat apabila anda menggunakan listrik dengan lebih bijaksana, dan lebih banyak menggunakan kendaraan umum, atau bahkan bersepeda dan/atau berjalan kaki. Dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, setidaknya anda sudah memberikan kesempatan bagi bumi ini untuk bernafas lebih lega dengan mengurangi jejak karbon anda.
Jika anda masih mengalami kesulitan untuk memahami tentang perubahan iklim atau kegiatan-kegiatan apa yang mungkin untuk anda lakukan untuk bumi ini, IESR bersama dengan Unilever dan The Body Shop Indonesia, hadir diPejaten Village pada tanggal 28 November 2011 – 4 Desember 2011, dan Margo City di tanggal 5 Desember 2011 – 11 Desember 2011.
Hitung jejak karbon anda, dan tunjukkan bahwa anda peduli!
[1] Asap hitam yang dihasilkan oleh industri maupun kendaraan bermotor sebenarnya adalah gabungan dari beberapa gas buangan dimana CO2 adalah salah satu diantaranya. Mengapa asap tersebut berwarna hitam, itu disebabkan oleh partikel-partikel yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. CO2 sendiri secara alami, bukanlah gas yang berwarna.