Jakarta, 21 Maret 2025 – Masyarakat sipil merupakan salah satu pilar kekuatan advokasi kebijakan publik. Kolaborasi antar organisasi masyarakat sipil akan membawa dampak yang lebih kuat dalam mempengaruhi opini publik. Maka adanya pesan narasi yang senada penting agar opini publik terhadap satu isu padu dan komprehensif.
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengamati bahwa narasi transisi energi dan isu turunannya seperti desentralisasi energi di Indonesia memiliki definisi dan pengertian beragam. Bagi pihak yang baru mulai belajar isu transisi energi, adanya referensi yang berbeda-beda ini dapat menimbulkan kebingungan tersendiri. Maka IESR menginisiasi upaya untuk menyatukan beragam narasi ini dan menyusun satu panduan kampanye dan isu bersama pada Diskusi Desentralisasi Energi untuk CSO, di Jakarta 21 Maret 2025.
Muhammad Maghribul Falah, Staf Program Transformasi Sistem Energi IESR, menyatakan bahwa adanya inisiatif kolaborasi ini diharapkan dapat membuat narasi transisi energi khususnya desentralisasi energi ini dapat lebih menyebar.
“Karena output dari inisiatif ini adalah buku yang dapat digunakan sebagai panduan kampanye CSO dan masyarakat umum. Harapannya, kita bisa mengumpulkan praktik-praktik baik dari beragam implementasi proyek,” katanya.
Irwan Sarifudin, Koordinator Clean Energy Resource Hub IESR menjelaskan bahwa sudut pandang yang akan dipakai adalah pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat melalui penggunaan energi terbarukan.
“Saat masyarakat menerima manfaat dengan adanya pasokan energi yang cukup, maka mereka dapat merasakan manfaat serta dampak ekonominya,” kata Irwan.
Menurutnya, energi merupakan faktor pendorong ekonomi masyarakat, tapi masyarakat seringkali belum sadar dan paham akan peran energi dalam hidupnya. Untuk itu, dibutuhkan upaya edukasi yang panjang dengan metode partisipatif.
Prianti Utami, Koordinator Program Yayasan Dian Desa (YDD) yang fokus pada isu clean cooking dengan menggunakan kompor biomassa, menyatakan bahwa masyarakat apalagi di pedesaan masih memerlukan edukasi yang bersifat transfer pengetahuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan energi dan pentingnya menggunakan sumber energi yang bersih.
“Inisiatif seperti ini (pembuatan buku) menjadi penting dan relevan, bukan hanya untuk CSO namun juga pada masyarakat langsung,” kata Dian.