Skip to content

Courtesy Call Strategic Partnership Green and Inclusive Energy ke Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi

WhatsApp Image 2019-05-23 at 16.07.43

Author :

Authors

Pada tanggal 23 Mei 2019, IESR bersama Hivos, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang tergabung dalam koalisi Strategic Partnership Green and Inclusive Energy melakukan courtesy call ke Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pihak Dirjen EBTKE dihadiri oleh Bapak Ir. F.X. Sutijastoto, M.A. sebagai Direktur Jenderal EBTKE, Ibu Andriah Feby Misna (Direktur Bionergi), Bapak Abdi Dharma Saragih (Direktorat Aneka Energi), dan Bapak Edi Sartono (Direktorat Konservasi Energi).

IESR sebagai perwakilan koalisi yang berfokus pada advokasi kebijakan energi membuka acara dengan memperkenalkan tiap-tiap lembaga anggota koalisi dan perannya dalam koalisi. Selanjutnya tiap lembaga memberikan paparan singkat mengenai program-program yang telah dan sedang dijalankan:

  1. YLKI sebagai perwakilan lembaga konsumen memaparkan fokus kegiatan terkait energi yang dilakukan di Semarang dan Salatiga. Adanya isu bahan bakar tabung gas yang kadang mengalami kelangkaan menyebabkan YLKI melakukan edukasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan alternatif kompor minyak jelantah. Tujuanya adalah agar sisa minyak jelantah yang banyak dihasilkan dari berbagai aktivitas masyarakat masih dapat dimanfaatkan dalam kondisi mendesak. Selain itu, YLKI juga mulai banyak mempromosikan penggunaan energi bersih dari listrik surya atap sebagai bentuk perilaku green consumer yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
  2. KPI sebagai perwakilan lembaga yang fokus akan isu kesetaraan gender melakukan berbagai kegiatan advokasi dan aplikatif untuk meningkatkan peran perempuan dalam pemanfaatan energi bersih. Salah satu kegiatan advokasi yang dilakukan adalah melalui forum komunikasi pada Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) yang bertujuan untuk membentuk strategi dan roadmap KPPPA dalam mendukung implementasi energi bersih. Sedangkan untuk kegiatan percontohan, KPI melalui partisipasi perwakilan perempuan di Semarang dan Salatiga, telah melakukan pemetaan potensi energi bersih seperti biogas dan tungku sehat hemat energi.
  3. Hivos sebagai lembaga yang meluncurkan program Strategic Partnership dan merangkul lembaga lain untuk berkoalisi menekankan bahwa program ini bertujuan untuk mempengaruhi kebijakan publik dan kesadaran masyarakat akan isu transisi energi menuju sistem energi yang lebih bersih dan inklusif. Sebagai lembaga yang berperan aktif dalam mengembangkan sektor energi bersih di akar rumput masyarakat seperti melalui Program 100% Energi Terbarukan Sumba Iconic Island, Hivos menyadari pentingnya pelibatan lembaga (CSO) dan publik dalam merumuskan kebijakan, target, dan prioritas pengembangan di sektor energi.
  4. IESR sebagai lembaga pemikir yang bergerak untuk advokasi kebijakan publik dan kolaborasi, utamanya di isu transisi menuju pembangunan rendah karbon, menginformasikan kegiatan advokasi di sektor energiyang telah dilakukan, termasuk di antaranya courtesy call ke lembaga-lembaga terkait untuk menggali potensi sinergi dan kolaborasi. IESR juga memiliki platform diskusi publik bernama Pojok Energi yang dilakukan 1-2 bulan sekali sebagai sarana edukasi publik dan menjadi ruang pertemuan pemangku kebijakan dengan masyarakat. Selain itu, IESR juga menghasilkan publikasi secara rutin yang dikemas dalam bentuk bacaan ringan berupa buletin dan Seri 10 Pertanyaan, serta publikasi hasil riset dengan topik yang lebih mendalam dan komprehensif. Dalam upaya pengembangan kapasitas mitra lainnya, IESR juga memberikan technical assistance untuk tema-tema kebijakan, praktik-praktik terbaik, hingga pengarusutamaan gender di sektor energi.

Direktur Jendral EBTKE, Bapak Sutijastoto menyambut baik program-program kolaborasi seperti ini, mengingat masyarakat dan lembaga masyarakat memiliki peran penting dalam mendorong transisi Indonesia menuju sistem energi berkelanjutan. Saat ini, fokus EBTKE dalam pengembangan bahan bakar terbarukan dilakukan melalui penggunaan bioethanol dan biodiesel. Bapak Sutijastoto juga tertarik untuk menggali potensi kolaborasi dengan SP-Energy untuk mendorong penggunaan bahan bakar energi terbarukan di skala rumah tangga. Potensi ini dapat didalami lebih lanjut dengan Direkorat Bioenergi, yang hingga saat ini telah memiliki portfolio panjang di sektor clean cooking dan clean cooking fuel. Di bidang ketenagalistrikan, Direktoray Jenderal EBTKE saat ini juga sedang melakukan inovasi pemanfaatan wood pellet untuk pembangkit listrik biomassa dan altenatif pengganti batubara (sebagian) untuk PLTU batu bara. Bila di lokasi kerja SP-Energy ada potensi limbah buang yang dapat digunakan sebagai sumber energi terbarukan, Bapak Sutijastoto juga tertarik untuk bekerja sama dengan Strategic Partnership Green and Inclusive Energy untuk meningkatkan peran dan partisipasi aktif lembaga masyarakat maupun publik dalam mendukung perkembangan energi terbarukan di Indonesia.


Hapsari Damayanti
Program Officer – Sustainable Energy Access

Share on :

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Article

IESR-Secondary-logo

Dengan mengirimkan formulir ini, Anda telah setuju untuk menerima komunikasi elektronik tentang berita, acara, dan informasi terkini dari IESR. Anda dapat mencabut persetujuan dan berhenti berlangganan buletin ini kapan saja dengan mengklik tautan berhenti berlangganan yang disertakan di email dari kami. 

Newsletter