Menuju Dekarbonisasi ASEAN: Membuka Potensi Energi Terbarukan untuk Memajukan Interkonektivitas ASEAN
Publikasi Southeast Asia Energy Outlook 2022 oleh IEA melaporkan bahwa pasokan energi negara-negara ASEAN masih sangat didominasi oleh bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara (IEA, 2022). Dengan delapan dari sepuluh Negara Anggota ASEAN (NAS) berjanji net zero pada tahun 2050, meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam sistem tenaga listrik menjadi keharusan untuk memastikan bahwa proyek Jaringan Listrik ASEAN selaras dengan Perjanjian Paris. ASEAN sendiri dinobatkan sebagai salah satu kawasan paling kaya energi terbarukan, yang memiliki potensi cadangan matahari, angin, laut, dan bioenergi yang tinggi (The Diplomat, 2023). Meningkatkan kapasitas energi terbarukan untuk Jaringan Listrik ASEAN juga harus menjadi prioritas di bawah Kerjasama Energi ASEAN.
Dalam memajukan kepemimpinan Indonesia di ASEAN 2023, Institute of Essential Services Reform akan mengadakan diskusi publik dengan topik pengintegrasian bagian yang lebih tinggi dari energi terbarukan di Jaringan Listrik ASEAN untuk memungkinkan transisi energi yang cepat dan memastikan keamanan energi. Diskusi publik ini diadakan dengan tujuan untuk menggali potensi percepatan sumber daya energi terbarukan di negara-negara anggota ASEAN, serta peluang dan tantangan terkait integrasi terbarukan di Jaringan Listrik ASEAN untuk mencapai emisi net-zero pada pertengahan abad ini. Diskusi publik ini juga diharapkan dapat menjadi platform yang konstruktif bagi CSO, akademisi, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum untuk mendapatkan wawasan dan bertukar pandangan terkait transisi energi di ASEAN.
Tujuan
1. Menggali potensi energi terbarukan Negara Anggota ASEAN dan memetakan kerjasama dan dukungan yang diperlukan untuk memanfaatkan potensi tersebut.
2. Mendiskusikan tantangan dan peluang untuk mengintegrasikan sumber energi terbarukan yang tinggi ke dalam rencana Jaringan Listrik ASEAN.
3. Bertukar pandangan, wawasan, dan pendapat antara pemangku kepentingan utama dan publik terkait interkoneksi ketenagalistrikan ASEAN dan dampaknya terhadap ketahanan energi dan mitigasi iklim.
Speakers
-
Ir. Jisman Hutajulu - Director of General Electricity Ministry of Energy and Mineral Resources
-
Zulfikar Yurnaidi - Energy Modelling and Policy Planning Manager ASEAN Centre for Energy
-
Prof. Indra Overland - Head of Center for Energy Research Norwegian Institute of International Affairs
-
Ahmad Ashov Birry - Program Director Trend Asia