Enlit Asia : Memperkuat Kesiapan ASEAN dalam Transisi Energi
Latar Belakang
Transisi energi memiliki karakteristik yang berbeda di setiap wilayah, namun cerita keseluruhannya sama: bagaimana kita memanfaatkan, memasarkan, menyebarkan, dan menggunakan energi dalam dunia yang berubah secara cepat. Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia menyumbang sekitar dua perlima dari konsumsi energi di kawasan ini. Permintaan energi di lebih dari 17.000 pulau di Indonesia dapat meningkat hingga empat per lima dan permintaan listrik meningkat tiga kali lipat antara tahun 2015 dan 2030. Untuk memenuhi permintaan ini, Indonesia tidak hanya mengalihkan ketergantungan pada batu bara domestik dan minyak bumi impor, tetapi juga menambahkan lebih banyak energi terbarukan ke dalam bauran energinya.
Indonesia telah menetapkan untuk mencapai 23% penggunaan energi terbarukan pada tahun 2025, dan 31% pada tahun 2050. Memanfaatkan potensi energi terbarukan diperkirakan akan membutuhkan investasi lebih dari USD 16 miliar per tahun selama periode hingga 2030.
Institute for Essential Services Reform (IESR) terlibat sebagai supporting association dalam kegiatan Enlit Asia 2023 di Indonesia.
Tujuan
- Mendorong transisi energi di Indonesia dan jelajahi peluang yang ada.
- Memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan.
- Mengembangkan energi terbarukan untuk industri, bangunan, dan transportasi.
Speaker
-
Fabby Tumiwa - Direktur Eksekutif IESR