Skip to content

Expert Discussion Webinar Bagaimana strategi Indonesia mencapai target bauran 23% energi terbarukan pada tahun 2025?

Latar Belakang

Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Paris melalui UU 16 tahun 2016. Sebagai bagian dari komitmen terhadap Persetujuan Paris, pemerintah Indonesia juga telah menetapkan target mitigasi emisi GRK dalam Nationally Determined Contribution NDC), yang juga sudah ditingkatkan targetnya menjadi 31,89% dan 43,2 % penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) terhadap scenario Business as Usual (BAU) untuk target unconditional dan conditional secara berurutan. Peningkatan target NDC juga merefleksikan ambisi pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal.

Transisi energi sebagai strategi mitigasi emisi GRK di sektor energi menjadi elemen penting untuk mencapai target iklim Indonesia, selain juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan seperti yang diproyeksikan dalam Low Carbon Development Indonesia (LCDI) dari kementerian PPN/Bappenas. LCDI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2030-2045 dapat mencapai 6-7% per tahun dengan trayektori emisi GRK yang melebihi target NDC (pada skenario PRK-plus). Agar mendukung capaian tersebut, maka bauran energi terbarukan di sektor energi perlu terus meningkat.

Dalam Rencana Energi Umum Nasional (RUEN), pemerintah Indonesia menargetkan bauran energi primer dari energi terbarukan nasional mencapai 23% pada tahun 2025. Dewan Energi Nasional (DEN) saat ini sedang memutakhirkan RUEN agar selaras dengan target kebijakan iklim Indonesia untuk mencapai NZE 2060 atau lebih awal.  Konsekuensi dari kebijakan iklim tersebut adalah meningkatnya target bauran energi terbarukan yang diproyeksikan perlu mencapai lebih dari 60% di tahun 2060.  

Namun, dalam dokumen hasil kinerja kementerian ESDM, Indonesia baru mampu mencapai bauran energi terbarukan di energi primer sebesar 12,3% atau baru sekitar setengah dari target. Untuk tetap sejalan dengan target tersebut, maka pemerintah menyiapkan langkah konkrit dan strategis diantaranya meningkatkan keberhasilan Commercial Operation Date (COD) PLTP sebesar 1,4 GW dan PLTA/PLTM sebesar 4,2 GW , peningkatan kapasitas program Dediselilasi PLTD tersebar sebesar 588 MW menjadi PLTS 1,2 GWp dan Baterai, Pembangunan 4,7 GW PLTS dan 0,6 GW PLTB, Implementasi co-firing biomassa pada PLTU PLN dengan porsi rata-rata 10% untuk PLTU Jawa-Bali dan 20% untuk PLTU di luar Jawa-Bali, dan pensiun dini PLTU . Selain itu, beberapa strategi peningkatan bauran energi terbarukan seperti program biodiesel mencapai stagnasi karena naiknya harga crude palm oil

Sektor kelistrikan merupakan sektor dengan peluang paling besar untuk mendukung capaian target energi terbarukan. Namun, pengembangan energi terbarukan masih lambat dengan pertumbuhan mencapai sekitar 400-500 MW per tahunnya selama lima tahun terakhir. Untuk memenuhi target yang ditetapkan pada Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), dibutuhkan setidaknya 24 GW pembangkit energi terbarukan yang perlu terpasang pada tahun 2025, atau harus meningkat sebesar 13 GW lebih dalam kurun waktu 2 tahun kedepan. Artinya, pertumbuhan pembangkit energi terbarukan perlu mencapai 4-5 GW per tahunnya.

Oleh karena alasan diatas, maka IESR mengundang para pakar untuk mendiskusikan komitmen pemerintah dalam mencapai upaya mencapai target bauran energi terbarukan, dan apakah dengan kondisi sekarang target bauran energi dapat tercapai dalam waktu 2 tahun kedepan. Diharapkan dalam diskusi ini, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dapat mendapatkan sudut pandang baru dan merumuskan strategi strategi utama dalam mencapai target bauran energi terbarukan di 2025.  

Tujuan

  1. Menginformasikan situasi terkini dan perkembangan bauran energi terbarukan di Indonesia
  2. Mendiskusikan hambatan dan strategi akselerasi pengembangan energi terbarukan untuk mencapai target bauran energi primer 23% pada tahun 2025
  3. Mendiskusikan hambatan yang dihadapi dan strategi yang tepat dalam upaya mencapai target bauran energi terbarukan di Indonesia
  4.  Menginformasikan rencana pelaksanaan Indonesia Energy Transition Dialogue 2023

Date

Jul 27 2023
Expired!

Time

09:30 - 11:30

More Info

Bergabung di sini
Category

Speakers

QR Code
IESR-Secondary-logo

Dengan mengirimkan formulir ini, Anda telah setuju untuk menerima komunikasi elektronik tentang berita, acara, dan informasi terkini dari IESR. Anda dapat mencabut persetujuan dan berhenti berlangganan buletin ini kapan saja dengan mengklik tautan berhenti berlangganan yang disertakan di email dari kami. 

Newsletter