
Indonesia Solar Summit 2024
Latarbelakang
Energi surya (fotovoltaik) telah masuk ke dalam peraturan utama Indonesia, perencanaan sektor ketenagalistrikan, dan jalur nol emisi. Dengan potensi teknis sebesar 3.294 GWp (KESDM, 2022) dan mencapai hampir 20.000 GWp berdasarkan ketersediaan dan kesesuaian lahan (IESR, 2021), Indonesia dapat mengambil manfaat dari penyebaran energi surya secara masif untuk pembangkit listrik skala besar hingga skala kecil – di tanah, badan air, hingga atap rumah.
Energi surya untuk konsumen individu dan perusahaan telah berkembang dengan baik selama lima tahun terakhir, sementara energi surya skala utilitas tidak. Hanya pembangkit listrik tenaga surya terapung Cirata 192 MWp yang melebihi 50 MW pada periode yang sama. Ketiadaan lingkungan yang mendukung di Indonesia, termasuk proses pengadaan yang teratur dan transparan, menghambat pengembangan energi terbarukan berskala besar, yang dipandang oleh para investor sebagai sinyal investasi yang buruk.
Berbagai kendala menghambat implementasi proyek-proyek PLTS skala besar PLN yang didukung oleh lembaga-lembaga keuangan, terutama Program Hijaunesia. Persyaratan konten lokal dari Kementerian Perindustrian yang mensyaratkan tingkat kandungan lokal tertentu dalam proyek-proyek kelistrikan nasional. Kurangnya manufaktur modul PV surya tier-1 di Indonesia dan keterbatasan ini telah menghambat lembaga keuangan internasional untuk mendanai proyek-proyek tersebut.
Oleh karena itu, untuk mempercepat perjalanan energi surya Indonesia dan memperkuat kepemimpinan rantai pasokan tenaga surya, minat dan pengembangannya harus tetap konsisten dan ditingkatkan.
Tujuan
- Konsep kebijakan tentang lanskap rantai pasokan energi surya di Indonesia dan strategi untuk pemerintah.
- Rekomendasi kebijakan tingkat tinggi untuk Presiden
- Jaringan proyek kolektif minimal 3 GW pada tahun 2025
- Peluang manufaktur rantai pasokan tenaga surya terpilih (kajian prospek)
- Minat investasi ditunjukkan dengan surat pernyataan minat dan/atau nota kesepahaman.
Presentation
Accelerating The Development of Green Supply Chain – H.E. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia
H.E-Luhut-Binsar-Panjaitan_ISS-2024Energy Transition Policy to Achieve Net Zero Emission : Solar Energy – Sahid Junaidi, KESDM
Sahid-Junaedi_ISS-2024Strengthening Cross-Border Collaboration: Electricity Trading and RE Supply Chain Development Potential – Eka Satria
Panelis-1-Eka-Satria_ISS-2024Road To ISF 2024: The Future of Energy Value Chains in The Regional Low-Carbon Economy Development – Andi Yulianti
Panelis-1-Andi-Yulianti_ISS-2024TMAI Company Introduction and Solar Energy Potential in Indonesia – Wilson Kurniawan
Panelis-1-Wilson-Kurniawan_ISS-2024How to Grow Indonesia’s Solar Future – Grant Hauber
Panelis-2-Grant-Hauber_ISS-2024Energy Transition in Malaysia – Norasikin Ahmad Ludin
Panelis-2-Norasikin-Ahmad-Ludin_ISS-2024Profil Industri Modul Surya dalam Negeri dan Tantangan Modul Surya di Indonesia – Dwi Handiyatmoko
Panelis-2-Dwi-Handiyatmoko_ISS-2024Introducing RE100 – Ross Mitchel
RE100-IESR-Launch-x-ISS-presentation_