Peluncuran Laporan: Peta Jalan Ketenagalistrikan Bali Net Zero Emission 2045
Latar Belakang
Provinsi Bali telah menunjukkan komitmen dalam mendukung upaya transisi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2045, yaitu 15 tahun lebih cepat dibandingkan target nasional. Komitmen ini telah diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, yang menjadi pijakan kebijakan dalam membangun sistem energi yang lebih bersih dan mandiri.
Sebagai provinsi kepulauan dengan ketergantungan terhadap pasokan energi dari luar, Bali menghadapi risiko keamanan energi yang tinggi. Kemandirian energi menjadi sangat penting, tidak hanya untuk ketahanan sistem kelistrikan tetapi juga untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti pariwisata dan ekonomi kreatif. Untuk mendukung target NZE, diperlukan transformasi sistem ketenagalistrikan dari dominasi pembangkit fosil menuju energi terbarukan. Berdasarkan analisis awal Institute for Essential Services Reform (IESR), Bali memiliki potensi energi terbarukan dengan total lebih dari 26 GW dari sumber energi surya, angin, biomassa, serta mini dan mikrohidro.
Namun, tantangan terus berkembang. Dengan pertumbuhan pesat sektor pariwisata dan meningkatnya aktivitas ekonomi, permintaan listrik Bali meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun bahkan melebihi rata-rata nasional. Situasi ini memerlukan pendekatan strategis untuk memastikan pasokan energi yang andal, bersih, dan terjangkau. Menjawab tantangan tersebut, IESR menyusun Peta Jalan Ketenagalistrikan Bali NZE 2045, yang memetakan skenario transisi energi dalam jangka pendek (2025–2035) dan jangka panjang (2036–2045).
Peluncuran Laporan Peta Jalan Ketenagalistrikan Bali NZE 2045 memiliki peran penting sebagai langkah strategis dalam mendukung upaya transisi energi Bali secara terarah dan terukur. Laporan ini berfungsi sebagai panduan utama bagi para pemangku kepentingan dalam merancang kebijakan dan implementasi langkah-langkah dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan hingga tahun 2045. Dengan proyeksi teknis dan ekonomi yang komprehensif, laporan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lintas sektor serta menarik investasi dari mitra nasional maupun internasional.
Tujuan
- Mensosialisasikan hasil Peta Jalan Ketenagalistrikan Bali NZE 2045 kepada para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan nasional.
- Mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mendukung implementasi energi terbarukan di Provinsi Bali untuk mendukung prioritas Gubernur yaitu Bali Mandiri Energi dengan energi bersih.
- Menekankan urgensi percepatan pengembangan energi terbarukan dan penurunan emisi sektor energi di Bali dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan pariwisata yang ramah lingkungan.
Speakers
-
Fabby Tumiwa - Direktur Eksekutif IESR
-
Dr. Ir. I Wayan Koster M.M. - Gubernur Bali*
-
Alvin Sisdwinugraha - Analis Sistem Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan - IESR
-
Ir. Ida Bagus Setiawan - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali
-
Prof. Ir. Ida Ayu Dwi Giriantari M.Eng.Sc. Ph.D. - Ketua CORE (Center for Community Based Renewable Energy - Universitas Udayana
