Sesi Kelompok Kerja C20 ECE: Peran Perusahaan Listrik G20 dalam Upaya Mitigasi Iklim
Negara-negara G20 bertanggung jawab untuk kurang lebih 75% emisi gas rumah kaca global, termasuk perubahan penggunaan lahan dan kehutanan. Untuk menyelaraskan dengan jalur 1,5 dari Perjanjian Paris, Persentase energi terbarukan dalam pembangkit listrik perlu ditingkatkan menjadi setidaknya 75% pada tahun 2040 sementara PLTU batu bara menjadi nol.
Perusahaan listrik negara-negara G20 memainkan peran penting dalam mitigasi iklim. Beberapa perusahaan telah meluncurkan strategi jangka panjang pengurangan karbon dan pengurangan bahan bakar fosil untuk mengatasi krisis iklim. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dengan menjanjikan emisi nol karbon bersih pada tahun 2060 dan penghentian penggunaan batu bara pada tahun 2055. Banyak perusahaan G20 masih dalam tahap merevisi atau menyusun strategi jangka panjang untuk jalur pengurangan GRK dan transisi energi.
C20 ingin menghadirkan PLN Indonesia, pakar dari Afrika Selatan, pakar dari Republik Korea, CFE Meksiko (Comisión Federal de Electricidad), dan NTPC (National Thermal Power Corporation Limited) India untuk berdiskusi tentang peran dan perspektif utilitas’ berperan dalam mitigasi perubahan iklim.
Diskusi ini akan mengeksplorasi bagaimana kita dapat menghasilkan lebih banyak energi secara efisien atau dengan metode baru, termasuk mengeksplorasi penyimpanan energi, sistem energi rendah karbon, pengembangan industri bersih serta integrasi jaringan dan terbarukan, dan efisiensi energi. Pada masalah pembiayaan, transisi energi membutuhkan proyek baru dan investasi baru.
Speakers
-
Philippe Benoit - Adjunct Senior Research Scholar Energy for Development Center on Global Energy Policy Columbia University-SIPA*
-
Perusahaan Listrik Negara Indonesia (PLN)*
-
The Comisión Federal de Electricidad (CFE) México*
-
National Thermal Power Corporation Limited (NTPC) India*