Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batubara masih menjadi pilihan yang sulit dihindari karena faktor biaya murah. Baca selengkapnya di Bisnis Indonesia.
Indonesia memiliki sumber daya nikel yang luar biasa dengan ekosistem baterai yang baik. Keduanya menjadi modal untuk mengembangkan industri kendaraan listrik. Tetapi bagaimana dengan sumber daya manusianya? Baca selengkapnya di VOA.
Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan, tujuan Menteri ESDM mengendalikan subsidi adalah tepat. Salahnya karena kebijakannya tiba-tiba. Tanpa sosialisasi dan akhirnya membuat masyarakat bingung dan panik. Baca selengkapnya di Kumparan.
Institute for Essential Services Reform (IESR) meminta gubernur baru Jawa Tengah tetap memberi perhatian khusus terhadap penerapan industri hijau di provinsi tersebut. Baca selengkapnya di ANTARA.
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) merupakan program gagal. Baca selengkapnya di Tempo.
Konflik lahan, penggundulan hutan, serta penyingkiran ekonomi masyarakat lokal masih terus terjadi dalam 100 hari kerja Kabinet Presiden Prabowo Subianto. Baca selengkapnya di Bisnis.
Dalam 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, muncul berbagai kebijakan strategis yang menandai arah kepemimpinan mereka. Salah satu aspek yang menjadi sorotan utama adalah pendekatan militeristik yang semakin menguat, sementara aktor sipil terlihat semakin melemah dalam pengambilan kebijakan publik. Baca selengkapnya di KBR.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa mengatakan, berdasarkan kajian lembaganya, potensi teknis PLTS di Indonesia mencapai 3,3 Tera Watt (TW) hingga 20 TW, dengan rerata 7,7 TW. Baca selengkapnya di Koran Jakarta.
Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyambut baik langkah pemerintah yang baru saja mengumumkan bahwa pengecer LPG 3 kg dapat kembali beroperasi dengan nama yang berganti menjadi sub-pangkalan. Baca selengkapnya di ANTARA.