Indonesia tengah memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, tapi juga sebagai produk ekspor energi terbarukan. Baca selengkapnya di Kompas.com
Sebanyak empat instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga desa, dengan total kapasitas 15,37 kWp diresmikan di Desa Banjarasem, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Rabu 27 Agustus 2025.
Baca selengkapnya di Tribun Bali.
Dengan perusahaan-perusahaan China menghindari birokrasi yang rumit dalam proyek-proyek transisi energi yang didanai oleh Barat, para ahli mendesak penerapan perlindungan lingkungan yang lebih ketat. Baca selengkapnya di Dialogue Earth.
Institute for Essential Services Reform (IESR) bersama Pemerintah Provinsi Bali meresmikan empat instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga desa di Pulau Dewata, Rabu (27/8). Total kapasitasnya mencapai 15,37 kWp.Baca selengkapnya di Media Indonesia.
Dalam pidato kenegaraan Prabowo menyebut ketahanan energi jadi prioritas pemerintah. Hal itu dinilai jadi momentum percepatan energi terbarukan hingga ke daerah.
Baca selengkapnya di Kompas.
Presiden Prabowo menargetkan 100% listrik dari EBT dalam 10 tahun. IESR menilai perlu kebijakan konkret dan pemanfaatan PLTS untuk mencapai target ini.
Baca selengkapnya di Bisnis Indonesia.
Institute for Essential Services Reform (IESR) mendorong agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) serta RUU Ketenagalistrikan mampu menjawab tantangan transisi energi di Indonesia.
Baca selengkapnya di Kompas.com.
Institute for Essential Services Reform (IESR) menyoroti lambatnya investasi swasta dalam mendukung akselerasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di tanah air. Baca selengkapnya di Warta Ekonomi.