Katadata | Permen PLTS Atap Terbit, ESDM Sebut Imlementasinya Masih Bermasalah

Direktur Jendral EBTKE Kementrian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan semua proses dalam penyusunan permen sudah sesuai dengan prosedur, namun permen ini berkaitan dengan perpres yakni adanya izin ke presiden. ESDM terus menjalin komunikasi dengan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia untuk menuntaskan persoalan tersebut. Fabby menyatakan apabila suatu aturan di Indonesia telah dirilis, maka peraturan seharusnya sudah berlaku. Namun perlu disadari bahwa masih ada pro-kontra mengenai penerbitan aturan ini

Selengkapnya di Katadata

Antara | Emil Salim: Perlu Generasi yang Kuasai Teknologi Berwawasan Lingkungan

Pakar lingkungan, Prof Dr Emil Salim, mengatakan saat ini diperlukan generasi muda yang menguasai sains dan teknologi yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat menekan laju efek gas rumah kaca (GRK) dari emisi karbon dioksida. Upaya menekan pemanasan global sebagai dampak dari perubahan iklim ini untuk kepentingan generasi muda. Jika mulai saat ini tidak berusaha menurunkan emisi karbon dioksida untuk menekan efek GRK, maka generasi ke depan akan merasakan akibatnya.

Baca selengkapnya di Antara

Kontan | Kejar target bauran EBT di tengah surplus listrik berikut opsi solusi ESDM dan IESR

Porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional tahun 2020 baru mencapai 23% dari target tahun 2025. RUPTL diharapkan meningkatkan porsi pembangkit listrik berbasis EBT menjadi 20 GW berbasis on grid. Menurut Fabby, Direktur Eksekutif IESR, solusi penggunaan PLTS cukup efektif untuk mengatasi kondisi oversupply khususnya yang terjadi di wilayah Jawa dan Sumatera

Baca selengkapnya di Kontan

Tempo | Peneliti: Energi Surya Jadi Raja Baru Energi Dunia, Indonesia Masih Lambat

Koordinator peneliti dari Institute for Essential Services Reform (IESR) Pamela Simamora mengatakan, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) terus meningkat dan tenaga surya menjadi raja baru di sektor energi dunia. Bauran energi terbarukan di dunia semakin meningkat sementara Indonesia masih tumbuh lambat. Saat dunia siap akhiri era batubara, Indonesia masih terus bergantung pada PLTU Batubara

Selengkapnya di Tempo

Kontan | PLN targetkan konsumsi listrik tahun ini tumbuh hingga 4,75%

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) optimistis pertumbuhan konsumsi listrik bisa dicapai tahun ini kendati sejumlah sektor pelanggan masih mengalami kontraksi akibat pandemi covid-19. Aktivitas produksi (industri) yang mulai penuh seiring dengan mulai normalnya aktivitas perekonomian dan perdagangan dinilai bakal jadi faktor pendorong kenaikan konsumsi listrik hingga tutup tahun.

Baca selengkapnya di Kontan

Bisnis | Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Bisa jadi Opsi EBT

EBT yang berasal dari tenaga air merupakan pembangkit yang murah dan ramah lingkungan. Pola operasinya yang mudah disesuaikan dan tidak bersifat intermitent, murah serta ekonomis. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menuturkan kendala utama dalam pemakaian PLTM yakni listrik harus dibeli oleh PLN.

Baca selengkapnya di Bisnis

Antara | IETD 2021 serukan percepatan dekarbonisasi sistem energi

Institute for Essential Services Reform (IESR) memandang bahwa komitmen dan kebijakan Indonesia masih belum selaras dengan Persetujuan Paris. Melalui NDC 2021 terlihat bahwa Indonesia masih terlamat 10 tahun dari target Persetujuan Paris dan skenario mitigasi di sektor energi dalam dokumen tersebut masih sarat dengan energi fosil. IETD 2021, kerja sama IESR dan Indonesia Clean Energy Forum akan membahas secara terperinci jalur yang dapat ditempuh Indonesia untuk mencapai bebas emisi 2050

Baca selengkapnya di Antara

Kompas | Seruan Dekarbonisasi Sistem Energi Secepatnya Melalui IETD 2021

Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) tahun ini kembali menggelar Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD). Acara tahunan tersebut bakal berfokus membahas pentingnya upaya dekarbonisasi sistem energi di Indonesia dan segera melakukan transisi energi dari energi fosil menuju pemanfaatan 100 persen energi terbarukan pada 2050. IETD 2021 akan membahas secara terperinci jalur yang Indonesia dapat tempuh untuk mencapai bebas emisi pada 2050 dengan mengundang lebih dari 60 pembicara dari Indonesia maupun internasional.

Selengkapnya di Kompas