Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyampaikan jika pemerintah konsisten dengan target yang tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), hingga 2025 perlu ada tambahan kapasitas EBT 14-18 GW. Baca Selengkapnya di MSN

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai dengan kenaikan harga batu bara yang cukup tinggi, seharusnya PLN mempercepat pengembangan energi terbarukan. Baca selengkapnya di Katadata

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai dengan kenaikan harga batu bara yang cukup tinggi, seharusnya PLN mempercepat pengembangan energi terbarukan. Selengkapnya di Katadata

Institute for Essential Services Reform (IESR) meminta pemerintah menyiapkan roadmap transisi batubara untuk mengantisipasi dampak sosial dan ekonomi dari potensi penurunan permintaan batubara di masa depan. Selengkapnya di Antara News

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Faby Tumiwa mengatakan bahwa pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah operasi Pertamina menunjukkan bahwa perusahaan tengah meningkatkan penetrasi EBT serta mengembangkan portofolio untuk usahanya. Selengkapnya di Kompas

Institute for Essential Services Reform (IESR) meminta pemerintah mempersiapkan peta jalan transisi batu bara guna mengantisipasi dampak sosial dan ekonomi yang terjadi dari penurunan permintaan di masa depan. Selengkapnya di Akurat

Menutup 50 GW pembangkit listrik tenaga batu bara masih belum cukup untuk menjamin kelancaran Indonesia menuju target emisi nol bersih. “Target [penutupan PLTU 50 GW] tidak cukup ambisius. Dari studi terbaru IESR, rencana ini dapat didorong sebelum 2030 dan tidak perlu menunggu hingga 2055, ”tambah direktur IESR. Baca selengkapnya PV Magazine

Kementerian ESDM mencatat realisasi investasi energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) hingga semester I 2021 mencapai US$ 1,07 miliar. Angka tersebut mencapai 52% dari target yang ditetapkan pada tahun ini yang sebesar US$ 2,04 miliar. Baca selengkapnya MSN

Jakarta, CNBC Indonesia –PT PLN (Persero) berencana mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dalam rangka mengejar netral karbon pada 2060 mendatang. Direktur Eksekutif Institute For Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, ongkos yang dikeluarkan akan meningkat jika PLTU tidak jadi dipensiunkan. Baca selengkapnya di CNBC 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, rencana Hyundai dan LG untuk berkolaborasi membangun pabrik baterai kendaraan listrik waktunya tergolong tepat. Terlebih lagi, Hyundai juga sedang membangun pabrik mobil di Indonesia yang nantinya turut memproduksi mobil listrik. Baca selengkaonya di Kontan

RUANGENERGI.com – JAKARTA. Untuk mengejar ketertinggalan dalam 4 tahun ke depan, Institute for Essential Services Reform (IESR) menghitung setidaknya Indonesia harus membangun sebesar 14-18 Gigawatt (GW) pembangkit listrik energi terbarukan. Di mana, hingga akhir tahun 2020, Indonesia baru mencapai sekitar 11,5% bauran energi terbarukan. Baca selengkapnya di Ruang Energi

JAKARTA, Indonesia, 28 Juli 2021 /Antara/ PLN mengeluarkan biaya pokok pembangkit Rp1.028 per kWh, sementara tarif industri yang disubsidi sebesar Rp972 per kWh. Penggunaan PLTS atap akan mensubtitusi permintaan listrik dari PLN sehingga beban subsidi pelanggan industri juga berkurang Baca selengkapnya di Antara News