Pemerintah Dianggap Hambat Penggunaan Panel Surya di Industri

Jakarta, CNN Indonesia -- Aturan pemerintah dianggap menghambat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia, khususnya teknologi surya atap. Aturan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) No.1 /2017, seperti diungkap Direktur Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa. Menurutnya, beleid ini menghambat pemanfaatan teknologi atap surya. Khususnya pemanfaatan panel surya…

Read More

Energi Terbarukan Masih Perlu Insentif

Jakarta-Kompas — Pengembangan pembangkit listrik dari energi terbarukan di Indonesia masih membutuhkan insentif dari pemerintah. Selain kemudahan perizinan, pengembang menginginkan harga jual beli tenaga listrik yang menarik dan kemudahan mendapat pendanaan. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjamin listrik dari energi terbarukan akan dibeli selama memenuhi sejumlah persyaratan. Presiden Joko Widodo, saat meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu…

Read More

IESR Sesalkan Pernyataan Jokowi Soal Pengembangan EBT

Jakarta-Sindonews.com - Institute for Essential Service Reform (IESR)menyambut baik peresmian kebun angin pertama di Indonesia, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW dan PLTB Jeneponto 70 MW di Provinsi Sulawesi Selatan yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) awal pekan ini. IESR menilai beroperasinya dua pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) ini merupakan…

Read More

Regulasi Listrik Surya Atap Diperlukan

Jakarta-Warta Ekonomi.co.id. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) dan Institute for Essential Services Reform (IESR) berpendapat bahwa target pencapaian Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 6,4 GW sebenarnya dapat terpenuhi. Salah satunya dengan mendorong pengembangan listrik surya atap (solar rooftop) dengan memanfaatkan atap bangunan rumah pribadi, gedung pemerintah, gedung komersil, rumah ibadah, atap pabrik dan kawasan industri, serta fasilitas publik…

Read More

IESR Sesalkan Pernyataan Jokowi Terkait Sektor Energi Terbarukan

Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan, pada Senin (2/7). | Sekretariat Negara Jakarta-Akurat.co. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menilai beroperasinya dua pembangkit listrik yang memiliki potensi listrik tenaga bayu (angin), PLTB Sidrap, dengan kapasitas 75 MW dab PLTB Janeponto dengab kapasitas 70 MW, merupakan…

Read More

Siaran Pers: Kehadiran PLTB Sidrap dan PLTB Janeponto merupakan sinyal positif bagi perkembangan energi terbarukan, tapi dukungan kebijakan dan insentif dari pemerintah tetap diperlukan

IESR menyambut baik peresmian kebun angin pertama di Indonesia, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW dan PLTB Jeneponto 70 MW di Provinsi Sulawesi Selatan, oleh Presiden Joko Widodo pada Senin, 2 Juli 2018 IESR menilai beroperasinya dua pembangkit ini merupakan indikasi positif yang menunjukan bahwa Indonesia memiliki potensi energi bayu (angin) yang cukup…

Read More

Kapasitas PLTS Indonesia Masih Minim

Jakarta, Kompas.id — Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Indonesia masih minim. Hal itu terlihat dari kapasitasnya yang baru mencapai 90 megawatt-peak (MWp), sedangkan target pemerintah 6,5 gigawatt-peak (GWp) pada 2025. Pemerintah diminta untuk segera membuat peraturan turunan yang menjamin dan mendorong pengembangan listrik surya di atap bangunan pribadi, pemerintahan, industri, serta fasilitas publik lainnya. Data dari…

Read More

Asosiasi Energi Surya Bidik 1.000 Rumah Dipasang Solar Rooftoop

Jakarta-Tempo.co - Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) untuk memasang energi surya atap (solar rooftoop) saat membangun rumah. Ketua Umum AESI, Andhika Prastawa mengatakan nantinya anggota REI bisa menjual rumah beserta dengan modul panel surya yang telah terpasang. "Target kami dalam pembicaraan awal bakal ada sekitar 1.000 rumah pertama yang akan…

Read More

Media Briefing: Mendorong Regulasi Listrik Surya Atap Untuk Pencapaian Target Energi Terbarukan

  Pemerintah melalui Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah mentargetkan pencapaian target energi terbarukan sebesar 23% di tahun 2025 atau setara dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 45 Gigawatt (GW), 6,4 GW diantaranya berasal dari pembangkit listrik tenaga surya. Laporan IRENA (2017) menyebutkan Indonesia adalah negara yang memiliki potensi energi surya yang cukup…

Read More

Harga Terbaru BBM Non-Subsidi Juli 2018, Pertamax Naik Rp600

Jakarta-tirto.id - PT Pertamina (Persero) kembali merilis harga baru jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi yang berlaku mulai Minggu, 1 Juli 2018 hari ini. Jenis BBM yang mengalami kenaikan harga salah satunya Pertamax. Berdasarkan daftar harga terbaru yang dirilis Pertamina, harga Pertamax di wilayah Pulau Jawa dan Bali yang sebelumnya Rp8.900 per liter naik Rp600 menjadi Rp9.500 per…

Read More

Pemerintah Didesak Terbitkan Regulasi Listrik Surya Atap

Jakarta-Petrominer- Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) terus mendorong pengembangan energi surya di Indonesia. Upaya ini disebutnya sejalan dengan target capian energi baru terbarukan (EBT) yang dicanangkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) sebesar 23 persen pada tahun 2025. “Pencapaian target pengembangan energi surya akan mendorong pengembangan EBT di Indonesia. Saat ini, energi surya baru tercapai 900 megawatt (MW),…

Read More

Siaran Pers: IESR dan AESI Mendesak Pemerintah Membuat Regulasi Listrik Surya Atap Untuk Mendukung Pencapaian Target Energi Terbarukan

Kebijakan Energi Nasional (KEN) Indonesia mentargetkan adanya peningkatan energi terbarukan dari 5% di tahun 2015 menjadi 23% di tahun 2025.[1] Target ini mengindikasikan kapasitas pembangkitan listrik dari energi terbarukan sebesar 45 GW, atau diperlukan tambahan sekitar 36 GW dari kapasitas pembangkit yang ada saat ini. Pembangkit Listrik Tenaga Surya ditargetkan mencapai 6,4 GW. Hingga hari ini…

Read More