Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebutkan proses transisi energi di Indonesia selama tiga tahun terakhir berada pada fase konsolidasi.
Baca selengkapnya di ANTARA.
Diperkirakan Indonesia akan mengalami realisasi investasi terendah dalam proyek energi terbarukan dalam enam tahun, meskipun negara ini bertujuan untuk mendekarbonisasi sektor kelistrikan, yang menurut para ahli sebagian disebabkan oleh kurangnya diskusi untuk mengatasi hambatan struktural dan keuangan dalam sektor tersebut.
Baca selengkapnya di Jakarta Post.
Presiden Indonesia Joko Widodo telah meminta Kementerian Investasi untuk mencari investor yang berminat pada proyek di luar nikel dan timah. Ternyata, presiden telah mengidentifikasi pasir kuarsa - bahan baku untuk panel surya - sebagai sektor yang menjanjikan selanjutnya.
Baca selengkapnya di China Global South.
Diperkirakan Indonesia akan mengalami realisasi investasi terendah dalam proyek energi terbarukan dalam enam tahun, meskipun negara ini bertujuan untuk mendekarbonisasi sektor kelistrikan, yang menurut para ahli sebagian disebabkan oleh kurangnya diskusi untuk mengatasi hambatan struktural dan keuangan dalam sektor tersebut.
Baca selengkapnya di Jakarta Post.
Puluhan anak muda dari berbagai negara dan ras memegang balon kuning dengan senter ponsel yang diarahkan di ujung balon. Di depan barisan terpajang papan hitam dengan lampu LED yang membentuk huruf kapital menjadi kalimat ”END THE FOSSIL ERA”.
Baca selengkapnya di Kompas.
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan tren pembangunan energi terbarukan cenderung melambat yakni hanya mencapai 0,97 Gigawatt (GW) dari target 3,4 GW pada kuartal keempat 2023. Jika tren ini berlanjut, Indonesia berpotensi tidak bisa mencapai puncak emisi karena dekarbonisasi sektor daya cenderung stagnan, sedangkan emisi sektor permintaan terus naik.
Baca selengkapnya di Kata Data.
Indonesia menargetkan untuk mencapai puncak emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2035 untuk selanjutnya melandai hingga tercapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih awal. Dalam mencapai target ini masih dibutuhkan dukungan regulasi dan investasi yang lebih masif.
Baca selengkapnya di Kontan.
Tingginya gairah investor terhadap emiten-emiten sektor energi baru terbarukan atau EBT di pasar modal menjadi sinyal positif yang patut disyukuri.
Baca selengkapnya di Bisnis Indonesia.
Transisi energi di Indonesia harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya terbatas pada sektor ketenagalistrikan saja, melainkan juga menyasar sektor lain.
Baca selengkapnya di Kompas.
Indonesia telah memutuskan untuk melanjutkan rencana pengembangan tenaga nuklir sekitar enam dekade setelah meluncurkan reaktor riset pertamanya di Bandung, Jawa Barat, namun para ahli meyakini bahwa penerapan teknologi nuklir secara aman di negara ini masih membutuhkan waktu yang panjang.
Baca selengkapnya di Jakarta Post.
Praktik Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi urgensi yang perlu segera diimplementasikan oleh berbagai sektor industri. Pasalnya, ESG menjadi pilar dalam kerangka kerja yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan peluang non-keuangan dalam rutinitas perusahaan. Di mana penerapan ESG berupaya menyeimbangkan antara orientasi profit bisnis dan keberlanjutan lingkungan sosial.
Baca selengkapnya di CNBC.
Institute for Essential Services Reform (IESR) melihat perkembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia yang lambat dalam beberapa tahun belakangan dapat berdampak tidak tercapainya target bauran EBT 23% di 2025 mendatang.
Baca selengkapnya di Kontan.