Energi terbarukan di dunia tumbuh pesat sepanjang 2023 seiring penambahan 473 gigawatt pada sektor pembangkitan listrik atau penambahan tertinggi dalam setahun sepanjang sejarah.
Baca selengkapnya di Kompas.
Pemerintah mendorong dedieselisasi di daerah daerah dengan meningkatkan penggunaan pembangkit yang bersumber dari energi hijau. Terbaru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelesaikan pembangunan dan revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) berkapasitas 1 megawatt (MW) di Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Baca selengkapnya di Koran Jakarta.
Penurunan target energi terbarukan Indonesia baru-baru ini menyoroti tantangan dekarbonisasi di Asia Tenggara, dengan masalah inflasi dan pembiayaan yang semakin meningkat di seluruh wilayah, dari Malaysia hingga Vietnam.
Baca selengkapnya di Nikkei Asia.
Institute for Essential Services Reform (IESR) mencatat industri besi dan baja menghasilkan 20-30 juta ton karbon dioksida per tahun. Jumlah itu setara dengan 4,9 persen emisi industri yang mencapai setara 430 juta ton karbon dioksida pada 2022.
Baca selengkapnya di Kata Data.
Transisi dari energi fosil ke energi yang rendah emisi tak bisa ditawar. Bukan perihal ikut-ikutan tren global, tetapi menyangkut bumi dan kehidupannya di masa mendatang. Namun, muncul pertanyaan kapan Indonesia benar-benar bisa mengandalkan energi terbarukan? Sebab, kendati diberkahi potensi energi terbarukan yang melimpah, aksesnya belum mudah dan harganya belum murah.
Baca selengkapnya di Kompas.
Tahun 2024 ini merupakan tahun transisi politik Indonesia di akhir 10 tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca selengkapnya di Liputan6.
Usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperoleh berbagai manfaat apabila pelakunya dapat memangkas atau bahkan mengeliminasi emisinya.
Baca selengkapnya di Kompas.com.
Indonesia dalam lanskap geopolitik sering disebut 'dipandang sebelah mata', tetapi dalam beberapa tahun terakhir Indonesia kembali masuk ke dalam peta. Pada tahun 2022, ketika Indonesia menjadi ketua G20, liputan berita mengenai Indonesia meningkat secara signifikan - termasuk mengenai prioritas transisi energinya.
Baca selengkapnya di Solar Quarter.
Institute for Essential Services Reform (IESR) melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat tinggi. Sebanyak 95 persen emisi dari UMKM ini berasal dari pembakaran energi fosil.
Baca selengkapnya di Kata Data.
Dorongan untuk energi terbarukan biasanya memunculkan gambar pembangkit listrik tenaga surya yang luas dan turbin angin yang menjulang tinggi, tetapi pengubah permainan yang sebenarnya dalam pertempuran melawan perubahan iklim di Asia Tenggara adalah sumber daya energi terdistribusi berskala kecil (DER) seperti panel surya di atap dan kendaraan listrik.
Baca selengkapnya di SCMP.
Manajer Program Transformasi Energi, Institute for Essential Services Reform (IESR) Deon Arinaldo mengatakan, draf RPP KEN membuat Indonesia baru mencapai puncak emisi pada 2035. Capaian ini tujuh hingga sepuluh tahun lebih lambat dari kebutuhan membatasi kenaikan suhu rata-rata global di bawah 1,5°C sesuai laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).
Baca selengkapnya di Kata Data.