Viva | Pemerintah Didorong Sepenuhnya Salurkan BBM RON Tinggi, Begini Caranya

Pemerintah didorong untuk tidak ragu memulai sepenuhnya menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) Ron tinggi. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah menyetop produksi produk BBM beroktan rendah. Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Febby Tumiwa mengungkapkan, selanjutnya, Pemerintah bisa menyiapkan skema agar harga BBM berkualitas itu mampu diijangkau semua kalangan. Misal, bisa saja BBM RON 92 seharga RON 88 atau RON 90, yang saat ini masih dijual.

Baca lebih lanjut di Viva (27 Mei 2021)

Katadata | 3 Skenario Investasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Kajian Institute for Essential Services Reform (IESR) mengkalkulasi kebutuhan investasi untuk pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia. Terdapat tiga skenario yang digunakan yakni Business As Usual (BAU), moderat, dan skenario ambisius di rentang waktu 2050 hingga 2050.

Baca lebih lanjut di Katadata (27 Mei 2021)

Beritasatu | IESR Rilis Peta Jalan Menuju Nol Emisi Karbon di Indonesia

Jakarta, Beritasatu.com – Laporan terbaru Institute for Essential Services Reform (IESR) yang berjudul Deep decarbonization of Indonesia’s energy system: A pathway to zero emissions by 2050 menunjukkan bahwa secara teknologi dan ekonomi, sektor energi Indonesia mampu mencapai nol emisi karbon di tahun 2050. Laporan ini merupakan kajian komprehensif pertama di Indonesia yang menggambarkan peta jalan mencapai emisi nol karbon di 2050 di sistem energi. Hal ini merupakan tonggak penting mengingat emisi sektor energi diperkirakan akan meningkat menjadi 58% pada 2030, sebagaimana ditunjukkan dalam skenario business as usual (BAU) dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Baca lebih lanjut di Beritasatu (27 Mei 2021)

Kontan | PLTGU Rokan dilelang, PLN sebut sudah siapkan backup plan jika kalah

Blok Rokan bakal dioperasikan oleh Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), pada 9 Agustus 2021 mendatang. Sering jarak waktu yang semakin sempit jelang alih kelola, PT PLN (Persero) berkeyakinan bisa memasok tenaga listrik dan uap ke blok minyak tersebut. Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Faby Tumiwa menilai, PLN sebaiknya segera menginstalasi mobile power plant di Blok Rokan, menimbang jeda waktu jelang alih kelola yang semakin sempit. Selain sebagai back up plan, langkah ini menurutnya juga bisa meningkatkan posisi tawar dan memperbesar kans PLN untuk memenangkan lelang PLTGU NDC.

Baca lebih lanjut di Kontan (23 Mei 2021)

Kontan | Kejelasan pasokan listrik dan uap Blok Rokan dinilai perlu segera dipastikan

Chevron Standard Ltd (CSL), perusahaan terafiliasi dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), diminta segera menyelesaikan negosiasi dengan PLN mengenai masalah pasokan listrik di Blok Rokan, Riau yang akan mulai dialihkan pengelolaannya dari PT CPI kepada PT Pertamina Hulu Rokan pada Agustus 2021. Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Faby Tumiwa menduga, Chevron tidak mau menjual PLTGU NDC dengan harga murah lantaran menyadari nilai strategis dari aset tersebut. Hal inilah yang menurut dugaan Faby mendorong Chevron untuk mencoba mendapatkan keuntungan finansial yang sebesar-besarnya ataupun tawaran atau konsesi lain melalui lelang.

Baca lebih lanjut di Kontan (23 Mei 2021).

Bisnis | Pengolahan Sampah Jadi Bahan Co-Firing PLTU Dinilai Lebih Efisien

Pengolahan sampah menjadi bahan bakar turunan sampah atau refused derived fuel (RDF) dinilai lebih efisien dibandingkan dengan membangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan bahwa pengolahan sampah menjadi energi listrik yang tengah didorong oleh pemerintah tidak ekonomis dan membutuhkan biaya investasi yang cukup mahal.

Baca lebih lanjut di Bisnis (20 Mei 2021)

Bisnis | Investasi Mahal Jadi Tantangan Pengembangan Pembangkit Tenaga Sampah

Institute for Essential Service Reform (IESR) menilai bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) tidak ekonomis. Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan bahwa pengelolaan sampah perkotaan menjadi energi listrik membutuhkan investasi yang cukup mahal sehingga pengembangannya tidak ekonomis. “Investasi teknologinya

Baca lebih lanjut di Bisnis (18 Mei 2021)

CNBC Indonesia | IESR Soal Potensi Pemborosan Anggaran Proyek Listrik Sampah

Jakarta, CNBC Indonesia – Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menilai bahwa biaya investasi teknologi pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang tinggi menjadi hal yang disorot KPK terkait potensi pemborosan uang negara dari proyek listrik sampah. Dimana sejumlah daerah masih terkendala anggaran, selain itu harga beli listrik sampah dari PLN sebesar US$ 13,35 sen per kWh masih dinilai terlalu mahal dibandingkan listrik dari pembangkit lainnya juga menjadi sorotan.

Baca lebih lanjut di CNBC Indonesia (15 May 2021)