Liputan Media
Kontan | IESR Perkirakan Biaya Pensiun Dini PLTU hingga 2050 Capai US$ 27,5 Miliar
Institute for Essential Services Reform (IESR) memperkirakan biaya pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mencapai US$ 4,6 miliar hingga tahun 2030 dan US$ 27,5 miliar hingga tahun 2050. Baca
Warta Ekonomi |”PLTU Dimatikan, IESR: Biar Energi Bersih Naik Panggung “
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah pemerintah yang akan mempensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon 1 berkapasitas 650 megawatt (MW). Baca
Koran Jakarta | Iklim Investasi Mengambang Dinilai Jadi Pemicu Konsorsium Korea Cabut dari RI
Konsorsium asal Korea Selatan (Korsel) di bawah pimpinan LG telah memutuskan untuk menarik diri dari proyek untuk membangun rantai pasokan baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Baca selengkapnya di Koran
Republika | 75 Tahun Hubungan Diplomatik RI-China Jadi Momentum Akselerasi Ekonomi Hijau
Perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan China dinilai sebagai momentum strategis untuk memperkuat kemitraan kedua negara dalam pembangunan ekonomi hijau. Baca selengkapnya di Republika.
Kata Data | Ini Dua Cara Paling Ampuh Perbaiki Kualitas Udara Menurut CORE
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform atau IESR Fabby Tumiwa sepakat dengan Faisal. Menurutnya saat ini sektor transportasi menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar di Tanah Air. Baca selengkapnya
Kontan | Nasib RUU EBET Masih Terkatung-katung
Kepastian atas waktu pengesahan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) belum menemui titik terang. Baca selengkapnya di Kontan.
Kontan | Nasib RUU EBET Masih Terkatung-katung
Kepastian atas waktu pengesahan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) belum menemui titik terang. Baca selengkapnya di Kontan.
Mongabay | Jelang Kemarau, Pemerintah Ingatkan Industri soal Polusi Udara
Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) mengantisipasi peningkatan pencemaran udara di Jabodetabek memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi, kemarau terjadi berkala, mulai pertengahan