Hujan buatan dinilai kurang efektif mengatasi polusi udara, menurut Energi Institute for Essential Services Reform atau IESR. Pemerintah sebelumnya membuat hujan buatan di Jakarta pada Minggu (28/8).
Baca selengkapnya di Kata Data.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, masalah polusi udara di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, tidak hanya disebabkan oleh kendaraan bermotor dan pembakaran sampah semata. Sebuah faktor penting yang terbukti memainkan peran signifikan dalam hal ini adalah arah angin yang berlaku di wilayah metropolitan ini.
Baca selengkapnya di Warta Ekonomi.