Pembangunan Kapasitas Industri, Akademisi dan Pemerintah Menuju Industri yang Hijau dan Berkelanjutan
REGISTRASI KEHADIRAN ONLINE
REGISTRASI KEHADIRAN OFFLINE
Latarbelakang
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam memastikan bahwa pertumbuhannya berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan populasi yang terus meningkat dan industrialisasi yang pesat, dampak lingkungan dari aktivitas industri menjadi semakin signifikan. Salah satu contoh dampak aktivitas industri terhadap lingkungan ini adalah meningkatnya jumlah emisi yang dihasilkan. Tercatat, pada tahun 2022, emisi sektor industri telah meningkat 30% dari tahun sebelumnya menjadi 430 juta ton CO2e. Oleh karena itu, penting bagi berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk industri, akademisi, dan pemerintah, untuk memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasi mereka. Diharapkan, dengan implementasi solusi yang tepat, dapat memicu penurunan jumlah emisi yang dihasilkan sektor industri hingga pada akhirnya dapat mencapai nol bersih pada tahun 2060, atau lebih cepat.
Menurut Industry Decarbonization Roadmaps in Indonesia, terdapat lima pilar untuk menurunkan emisi sektor industri. Lima pilar tersebut adalah penghematan sumber daya bahan baku produksi, upaya efisiensi energi, substitusi bahan bakar, penggantian teknologi produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta adopsi teknologi penangkapan karbon atau sering dikenal dengan CCS/CCUS. Pilar-pilar tersebut telah dikenal sebelumnya oleh pelaku industri dan telah terbukti dapat menghemat energi, bahan baku bahkan biaya produksi.
Untuk mendorong adopsi pilar-pilar dekarbonisasi secara lebih luas, IESR menyenggarakan kegiatan workshop dan exhibition bertajuk ‘Pembangunan Kapasitas Industri, Akademisi dan Pemerintah Menuju Industri yang Hijau dan Berkelanjutan’, sebagai langkah awal untuk membekali dan mempertajam kapasitas para pemangku kepentingan utama sektor industri di Indonesia. Dalam kegiatan ini, peserta yang terdaftar akan diajarkan topik-topik utama dalam mentransformasi bisnis mereka menjadi lebih hijau dan berkelanjutan, termasuk diantaranya bimbingan teknis dalam penilaian daur hidup produk, atau lifecycle assessment, serta penyusunan laporan berkelanjutan, atau sustainability reporting.
Tujuan Kegiatan
Dalam upaya mendorong pelaku industri, akademi, dan pemerintah agar bersinergi dalam upaya menuju emisi nol bersih 2060 atau lebih cepat, kegiatan ini diadakan bertujuan untuk
- Untuk memberikan gambaran opsi-opsi teknologi rendah karbon yang efektif dalam menurunkan emisi industri,
- Untuk meningkatkan kapasitas teknis dalam penilaian daur hidup hidup produk dan penyusunan laporan berkelanjutan sesuai dengan standar-standar yang berlaku, serta
- Untuk memberikan ruang dalam pembangunan kolaborasi dan kemitraan dengan bisnis potensial, akademisi, serta pemerintah dalam upaya penurunan emisi industri di Indonesia
Presentasi
Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon Dalam Mendukung Keberlanjutan Industri (RPJPN 2025-2045) – Priyanto Rohmattullah
Kebijakan-Pembangunan-Rendah-Karbon-Dalam-Mendukung-Keberlanjutan-Industri-RPJPN-2025-2045-Priyanto-Rohmattullah
Reducing Industrial Emissions through the Application of Low-Carbon Technologies – M Dhifan N
Reducing-Industrial-Emissions-through-the-Application-of-Low-Carbon-Technologies-M-Dhifan-N
Kebijakan Pengembangan Industri Hijau – Sri Gadis Pari Bekti
Kebijakan-Pengembangan-Industri-Hijau
Schneider Electric – Industri Hijau
Schneider-Electric-Industri-HijauSpeakers
-
lr. Sigit Reliantoro - Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan - Kementerian LHK
-
Fabby Tumiwa - Direktur Eksekutif IESR
-
Apit Pria Nugraha - Kepala Pusat Industri Hijau
-
Dr. Farid Wijaya - Analis Senior Bahan dan Energi Terbarukan IESR
-
Sri Gadis Pari Bekti - Pembina industri Pusat Industri Hijau - Kementerian Perindustrian
-
Laura Thomas - Senior Policy Officer - RE100
-
Muhammad Dhifan N - Analis Energi IESR
-
Priyanto Rohmattullah - Direktur Lingkungan Hidup Bappenas
-
Andalia Gustari - Fungsional Pembina Industri Pusat Industri Hijau - Kementerian Perindustrian
-
Muhammad Rizky Zen - LCA Trainer
-
Christian Soeryoatmodjo - Senior Manager Services and Sustainability Dept. Schneider Electric Indonesia
-
Fano Alfian Ardiansyah - Trainer ESG