Liputan Media
Koran Tempo | Cuan Emiten Pengolah Sampah dan Limbah
Emiten pengolah sampah ataupun limbah dinilai memiliki prospek bisnis yang cerah. Kebutuhan pengolahan limbah dan sampah tinggi. Baca selengkapnya di Koran Tempo.
China Daily | ASEAN Didesak untuk Mempercepat Transisi Energi Hijau
Negara-negara Asia Tenggara perlu mempercepat transisi ke energi bersih untuk membatasi ketergantungan mereka pada bahan bakar impor dan mengendalikan tekanan inflasi, kata para analis. Baca selengkapnya di China Daily.
Kontan | Lelang Proyek Terhambat, Target EBT Dinilai Sulit Tercapai
Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun ini dinilai sulit mencapai target. Baca selengkapnya di Kontan.
Bisnis | Penetapan Kuota PLTS Atap Perlu Dikaji dengan Cermat
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyoroti kuota klaster PLTS atap yang belakangan telah disepakati PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan Kementerian Energi dan
Koran Jakarta | Pemerintah Harus Kebut Pembatasan Energi Fosil
Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara (PLTU) berkapasitas 660 megawatt yang akan menjadi proyek percontohan untuk transisi energi. Baca selengkapnya di Koran Jakarta.
Jakarta Post | Saatnya Melihat Lebih Jauh dari Kemitraan JETP
Sepertinya ada beberapa hal yang tidak begitu terdengar di sekitar Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/JETP) Indonesia, yang diluncurkan dengan meriah pada KTT Kelompok 20 di Bali pada
Bisnis | Alih Kelola PLTU Paiton, Pemerintah Diminta Cermati Kebijakan Manajemen Baru
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyarankan pemerintah bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN untuk mencermati sejumlah keputusan yang mungkin dibuat pengelola baru
Kompas.com | Butuh Rp 38,4 Triliun untuk Pekerja Batu Bara Terdampak Transisi Energi
Pekerja sektor batu bara yang terdampak transisi energi membutuhkan pembiayaan 2,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 38,4 triliun untuk kompensasi dan pelatihan. Baca selengkapnya di Kompas.com.