Liputan Media
Medcom.id | Tak Gerak Cepat, Siap-siap Indonesia Hanya Jadi Importir Kendaraan Listrik
Pemerintah Indonesia berpacu dengan waktu untuk dapat memimpin persaingan investasi kendaraan listrik atau electric vehicle/EV dengan negara tetangga. Baca lebih lanjut di medcom.id
CNBC | Mobil Listrik Tak Laku, Ternyata Orang RI Maunya Ini
Kendaraan listrik dipandang sebagai salah satu teknologi untuk dekarbonisasi sektor transportasi. Meski demikian, isu kendaraan listrik sepi peminat kian menyeruak tak hanya di Indonesia namun juga di negara tetangga beberapa juga
Kompas.com | Indonesia Timur Punya Potensi Energi Terbarukan Jumbo, Investasi Bisa Capai 40 Miliar Dollar AS
Potensi energi terbarukan di luar Jawa dan Bali dinilai sangat besar, terutama di wilayah Indonesia Timur. Baca lebih lanjut di Kompas.com
CNBC | Pak Jokowi, Ini Loh Alasan Warga RI Malas Pakai Mobil Listrik
Kendaraan listrik dipandang sebagai salah satu teknologi untuk mengurangi emisi karbon sektor transportasi. Baca lebih lanjut di CNBC
Kata Data | Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Masih Menumpuk di Jawa dan Bali
Pemerintah menggencarkan kampanye pemakaian kendaraan listrik guna mengurangi emisi dari sektor transportasi. Namun, infrastruktur pendukungnya, seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) belum tersebar merata di Indonesia. Baca selengkapnya di Kata Data.
Kompas | Pembatalan Proyek PLTU Batubara Bisa Jadi Opsi Penurunan Emisi Termurah
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik atau RUPTL PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) masih mengakomodasi 13,8 gigawatt proyek pembangkit listrik tenaga uap dari batubara. Pembatalan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap sebesar
Kompas | Dedieselisasi Dinilai Kurang Agresif terhadap Penurunan Emisi
Program dedieselisasi terlalu kecil dampaknya dalam menurunkan emisi. Butuh komitmen lebih kuat, khususnya dalam pengakhiran PLTU, pembangunan pembangkit energi baru terbarukan, hingga pengembangan jaringan energi. Baca selengkapnya di Kompas.
Kumparan | Insentif Kendaraan Listrik Tuai Banyak Kritik, Perlu Lanjut di Tahun Depan?
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan meskipun mendapatkan banyak kritikan, dia menilai kebijakan insentif kendaraan listrik masih perlu dilanjutkan di tahun 2024 walau sudah berbeda rezim kepemimpinan. Baca selengkapnya di