Mendorong Desentralisasi Energi Terbarukan Menjadi Strategi Ketahanan Energi di ASEAN

Jakarta, 24 April 2025 -  Meskipun rasio elektrifikasi di kawasan ASEAN umumnya telah melebihi 90 persen, masih banyak masyarakat yang belum menikmati akses listrik yang andal dan berkualitas untuk mendorong produktivitas dan pertumbuhan ekonominya. Demi memperkuat ketahanan, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi, negara di kawasan ASEAN perlu menerapkan sistem energi terdesentralisasi energi terbarukan berbasis lokal seperti…

Read More

Energi Terdesentralisasi Membuka Peluang Baru Bagi Masyarakat

Jakarta, 24 April 2025 - Di tengah tantangan geografis dan keterbatasan jaringan listrik di beberapa wilayah yang sulit dijangkau, berbagai negara di dunia telah merancang pendekatan yang mengutamakan partisipasi masyarakat dan memanfaatkan potensi energi terbarukan setempat seperti energi surya, hidro mikro, dan biomassa. Melalui pendekatan partisipatif dan berkelanjutan melalui desentralisasi energi maka dapat memberikan peluang…

Read More

Langkah Indonesia Menuju Hidrogen Hijau untuk Dekarbonisasi

Jakarta, 17 April 2025 - Pemanfaatan hidrogen hijau yang minim emisi menjadi cara untuk memitigasi krisis iklim. Pemerintah perlu membangun ekosistem hidrogen hijau yang mendorong penurunan biaya dan peningkatan permintaan dari sektor yang sulit dielektrifikasi seperti industri, hingga transportasi. Irawan Asaad, Direktur Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup mengatakan, sebagai bagian dari…

Read More

75 Tahun Hubungan Indonesia-China: Mendorong Kemitraan Baru untuk Akselerasi Transisi Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Hijau

Jakarta, 17 April 2025 -  Indonesia dan China baru saja merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Hubungan diplomatik resmi antara Indonesia dan China telah terjalin sejak 13 April 1950 dan terus berlanjut hingga kini dalam hal perdagangan, pembangunan infrastruktur, energi, dan sosial-budaya. Hingga 2022, China telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. Volume…

Read More

Optimalisasi Konektivitas Listrik Energi Terbarukan di ASEAN

Jakarta, 16 April 2025 - Ketahanan energi yang mendukung pengurangan emisi perlu menjadi fokus utama dalam pengembangan proyek konektivitas listrik lintas batas di kawasan ASEAN melalui ASEAN Power Grid (APG). Menyoroti kepemimpinan Malaysia dalam ASEAN tahun ini, yang berkomitmen menyempurnakan nota kesepahaman (MoU) APG, Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai APG memiliki…

Read More

Membangun Rantai Pasok Manufaktur Energi Terbarukan Indonesia

Jakarta, 25 Maret 2025 - Keberadaan rantai pasok domestik untuk komponen energi terbarukan diyakini dapat memotong harga produksi dan meningkatkan daya saing energi terbarukan Indonesia. Namun, hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki rantai pasok manufaktur energi terbarukan yang mumpuni. Sejumlah hal masih menjadi tantangan pengembangan manufaktur komponen energi terbarukan. Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute…

Read More

Reformasi Kebijakan untuk Transisi Energi Berkeadilan

Jakarta, 24 Maret 2025 - Indonesia telah menetapkan target bauran energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, serta pencapaian status net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Sebagai upaya untuk mencapai berbagai target tersebut, investasi mutlak diperlukan. Namun, sejak 2019, realisasi investasi energi terbarukan selalu berada di bawah target yang telah ditetapkan. …

Read More

Webinar Publik: Siapkah ASEAN Memajukan Inisiatif Listrik Lintas Batas Regional?

Latar Belakang Cakupan listrik sangat bervariasi di seluruh Asia Tenggara, dengan beberapa negara, seperti Singapura dan Brunei, memiliki cakupan 100% dan negara lainnya, seperti Myanmar, hanya memiliki cakupan 66%. Cakupan listrik, seperti halnya di banyak negara lain, membantu mengentaskan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan standar hidup masyarakat. Namun, meningkatkan ketahanan energi di Asia Tenggara…

Read More

Pengembangan Industri Manufaktur Energi Terbarukan Mempunyai Potensi Ekonomi Hingga Rp8.824 Triliun di 2060

Jakarta, 25 Maret 2025 -  Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang diterbitkan di akhir 2024 menargetkan dari 444 GW kapasitas pembangkit energi pada 2060, sebesar 73,6 persen (326 GW) akan berasal dari sumber energi baru dan energi terbarukan. Energi matahari, angin, dan baterai masing-masing berkontribusi sekitar 109 GW, 74 GW, dan 34 GW. Upaya…

Read More