Brown to Green Conference: Unlocking Enabling Environments for Indonesia to Transition Beyond Coal
Tayangan Ulang
DAY 1
DAY 2
Latar Belakang
Indonesia saat ini berada di titik kritis dalam perjalanan transisi energi menuju sistem energi yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berkeadilan. Ketergantungan negara yang tinggi pada batu bara sebagai sumber energi utamanya telah mengakibatkan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan, sehingga menimbulkan tantangan besar dalam mencapai target emisi nol bersih. Komitmen publik Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung transisi energi mengirimkan sinyal kuat kepada seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat upaya dekarbonisasi sektor energi.
Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat tren yang meningkat dalam pengembangan pembangkit listrik mandiri berbasis bahan bakar fosil, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi industri. Pembangkit-pembangkit ini beroperasi di luar jaringan listrik nasional dan memiliki karakteristik operasional yang berbeda, sehingga menambah kompleksitas upaya dekarbonisasi. Oleh karena itu, pendekatan yang strategis, holistik, dan lintas sektoral sangat penting untuk mendorong transformasi sistem energi Indonesia yang inklusif dan berkeadilan.
Menurut laporan kinerja semester kedua tahun 2025 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sistem ketenagalistrikan nasional Indonesia mencatat tambahan kapasitas terpasang sebesar 4,4 GW. Dari total tersebut, hanya 876,5 MW yang berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan, sementara 3,5 GW sisanya berasal dari pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil. Sementara itu, temuan IESR menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2024, terdapat tambahan kapasitas pembangkit listrik mandiri (captive power) sebesar 4,3 GW, yang didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil (sekitar 90%) dan hanya sekitar 10% dari sumber terbarukan. Peningkatan signifikan kapasitas pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil, baik dalam sistem on-grid maupun sistem mandiri (captive), menimbulkan ancaman serius bagi kemampuan Indonesia untuk memenuhi target pengurangan emisinya, sebagaimana yang telah dijanjikan dalam NDC Kedua maupun kerangka kerja JETP.
Menyadari urgensi tindakan strategis oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil, khususnya batu bara, IESR—sebagai lembaga kajian yang berfokus pada isu energi dan lingkungan—telah melakukan serangkaian studi berbasis data yang bertujuan untuk mendekarbonisasi kegiatan di sektor ketenagalistrikan yang didominasi batu bara. Dengan tema “Membuka Lingkungan Pendukung bagi Indonesia untuk Transisi dari Batubara”, IESR menyelenggarakan Konferensi Cokelat ke Hijau untuk menyebarluaskan berbagai studi terkait upaya dekarbonisasi kegiatan sektor ketenagalistrikan yang bergantung pada batubara, termasuk penelitian tentang energi panas bumi sebagai pengganti potensial pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU).
Tujuan
- Menyebarluaskan temuan penelitian IESR tentang upaya dekarbonisasi kegiatan di sektor ketenagalistrikan yang bergantung pada batubara, serta studi tentang energi panas bumi.
- Membahas rekomendasi kebijakan paling realistis yang dapat diimplementasikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait berdasarkan hasil penelitian IESR.

Presentasi
The Future of Geothermal in Indonesia _ Jackson Grimes _ Project Innerspace
The-Future-of-Geothermal-in-Indonesia-_-Jackson-Grimes-_-Project-InnerspacePresentasi Coal Radar & Coal Impact Tracker _ Irwan Sarifudin & Eva Fauzyah _ IESR
Presentasi-Coal-Radar-Coal-Impact-Tracker-_-Irwan-Sarifudin-Eva-Fauziah-_-IESRKewajiban dan Harga Domestik Batubara _ Totoh Abdul Fatah _ Kementrian ESDM
Kewajiban-dan-Harga-Domestik-Batubara-_-Totoh-Abdul-Fatah-_-Kementrian-ESDMArah Pasar Batubara Global _ Singgih Widagdo _ Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF)
Arah-Pasar-Batubara-Global-_-Singgih-Widagdo-_-Indonesian-Mining-Energy-Forum-IMEFReformasi DMO-DPO _ Meliana Lumbantoruan _ PWYP
Reformasi-DMO-DPO-_-Meliana-Lumbantoruan-_-PWYPPower System Flexibility as Key for Maintaining Power System Reliability _ Abrahan O _ IESR
Power-System-Flexibility-as-Key-for-Maintaining-Power-System-Reliability-_-Abrahan-O-_-IESRFlexible CFPPs to Accommodate Rapid Penetration of Variable Renewable Energy _ Raditya Wiranegara _ IESR
Flexible-CFPPs-to-Accommodate-Rapid-Penetration-of-Variable-Renewable-Energy-_-Raditya-Wiranegara-_-IESRThe Uncovered Externalities Impacts of Fossil Fuel-based Captive Power Generation _ Dody Setiawan _ Ember
The-uncovered-externalities-impacts-of-fossil-fuel-based-captive-power-generation-_-Dodi-Setiawan-_-EmberIntroducing to Fossil Fuel Captive Power Plant Mapping _ Sody Zakiy _ IESR
Introducing-to-Fossil-Fuel-Captive-Power-Plant-Mapping-_-Sody-Zakiy-_-IESRLessons Learned and Key Recommendations to Decarbonize Captive Power Plant in Industry _ His Muhammad _ IESR
Lessons-Learned-and-Key-Recommendations-to-Decarbonize-Captive-Power-Plant-in-Industry-_-His-Muhammad-_-IESR