Institute for Essential Services Reform (IESR) mencermati ada sejumlah poin yang harus dievaluasi dalam pelaksanaan sertifikat energi baru terbarukan (EBT) atau Renewable Energy Certificate (REC) saat ini.
Baca selengkapnya di Kontan
Manajer Program Ekonomi Hijau IESR Lisa Wijayani mengungkapkan, penghentian pendanaan terhadap energi fosil dari China dan Korea Selatan merupakan langkah konkret dalam mendukung transisi energi secara global.
Baca selengkapnya di Kompas
Indonesia Energy Transition Outlook 2022 IESR mengungkapkan pasokan energi primer dan konsumsi energi final di triwulan ke-3 tahun 2021 meningkat masing-masing sebesar 3,7 persen dan 3,4 persen YoY, mencerminkan pemulihan ekonomi secara keseluruhan.
Baca selengkapnya di Kompas
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengungkapkan, saat ini belum ada aturan resmi terkait REC. "Saat ini REC dimonopoli oleh PLN dengan klaim menggunakan standar internasional," terang Fabby kepada Kontan, Minggu (7/8).
Baca selengkapnya dalam Kontan
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebut China masih impor batu bara dari Indonesia karena produksi mereka belum mencukupi total kebutuhan.
Baca selengkapnya di CNN
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa juga mengungkapkan hal senada. Skema power wheeling, khususnya untuk pembangkit energi terbarukan, diperlukan untuk menjawab kebutuhan dari konsumen industri dan komersial yang membutuhkan listrik dari sumber energi terbarukan.
Baca selengkapnya di Kontan
Laporan riset "Financing Indonesia's Coal Phase Out: A Just and Accelerated Retirement Pathway to Net-Zero (2022)" yang dikerjakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Center for Global Sustainability (CGS) University of Maryland serta didukung oleh Bloomberg Philanthropies menunjukkan, Indonesia dapat mempercepat penghentian pengoperasian PLTU batubara pada 2045 dengan dukungan internasional.
Baca selengkapnya…
Riset terbaru Institute for Essential Services Reform (IESR) dan Center for Global Sustainability (CGS) University of Maryland yang didukung oleh Bloomberg Philanthropies, menunjukkan Indonesia dapat mempercepat pensiun dini PLTU batu bara pada tahun 2045 dengan dukungan internasional.
Baca selengkapnya di Kumparan
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyebut untuk dapat mengejar target bauran energi terbarukan 23 persen pada tahun 2025 di kawasan Asia Tenggara perlu adanya kerjasama yang kuat.
Baca selengkapnya di Warta Ekonomi
"Bertransisi energi dengan salah satunya mempensiunkan PLTU batubara. Kebutuhan Indonesia untuk mempensiunkan PLTU batubara sebesar 9,2 GW seperti yang sedang dikaji oleh Kementerian ESDM, menurut laporan IESR memerlukan dana sekitar USD 4,3 miliar, namun akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Indonesia," jelas Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR).
Baca…
"Selain itu perlu pula mengarahkan pembiayaan internasional ke energi terbarukan yang lebih hijau dan infrastruktur & efisiensi jaringan, serta mengimplementasi hijau dalam Belt and Road Initiatives," kata Isabella pada webinar berjudul Status Transisi Energi di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR).
Baca selengkapnya di IDN Times
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, Asia Tenggara tengah berkembang menjadi kawasan dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di Asia setelah Tiongkok, sehingga permintaan energi akan terus meningkat ke depannya.
Baca selengkapnya di Jawa Pos