Liputan Media
RRI | Akselerasi Dekarbonisasi PT Vale, Jaga Keberlanjutan Masa Depan
Pada kegiatan tersebut, Executive Director Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengungkapkan transisi energi berbasis fosil menjadi mutlak dilakukan agar ambisi nol emisi karbon (net zero emission) mampu
Merdeka | Turunkan Emisi Karbon, Kementerian ESDM Siapkan Regulasi Investasi Pembangkit EBT
Ia mengatakan Kementerian ESDM memiliki dua program sangat penting untuk mendukung EBT. Dadan mengaku sudah menggandeng Institute for Essential Services Reform (IESR) untuk menggali potensi menurunkan emisi karbon. Baca selengkapnya
Alinea | RUU EBT, IESR: DPR Akomodasi Kepentingan Industri Batu Bara
Institute for Essential Services Reform (IESR) menyebut, rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) tidak selaras dengan upaya mendorong transisi energi. Pun dengan target mencapai netral karbon pada 2060 atau
Katadata | Revisi UU Migas Baru Dibahas Kuartal III 2022 setelah UU EBT Rampung
Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, revisi UU migas perlu diselesaikan karena sejumlah pelaku usaha mengeluhkan kepastian investasi migas di Indonesia semakin memburuk. Baca selengkapnya di
Tirto | Sisi Gelap Batu Bara & Tantangan Indonesia Menuju Indonesia Energi Bersih
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa melihat, ETM merupakan suatu inisiatif yang cukup baik karena bisa menangani dua persoalan, yaitu mengurangi kapasitas PLTU di sistem kelistrikan
Mongabay | Presidensi G20, Bagaimana Keseriusan Indonesia Lakukan Transisi Energi?
Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), mengatakan, kalau negara G20 bisa mengakselerasi transisi energi, maka kesempatan mencapai target dunia menurunkan emisi gas rumah kaca pada 2050
Kontan | Pengembangan PLTN Dinilai Sudah Masuk Masa Senja
Namun, Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif IESR memandang dalam kebijakan energi seharusnya pemerintah lebih mengutamakan teknologi yang andal dan dapat dibangun dengan cepat, sehingga bisa mengatasi krisis iklim yang mendesak. Baca
Kumparan | Jumlah PLTN Makin Berkurang dan Mahal, RI Yakin Mau Bikin Pembangkit Nuklir?
“Angka ini 4 GW lebih rendah dari tahun 2018 di seluruh dunia, dan 40 GW lebih rendah dari tahun 2011. Sebenernya di dunia sudah terjadi penurunan kapasitas dan produksi PLTN,”