Webinar Diseminasi Publik Menepis Ragu Transisi Energi

Latar Belakang

Transisi energi menuju sumber energi bersih merupakan bagian krusial dari upaya Indonesia memenuhi komitmen global dalam menanggulangi perubahan iklim. Indonesia telah meratifikasi Persetujuan Paris 2015 yang menargetkan dunia mencapai netral karbon pada pertengahan abad ini (sekitar tahun 2050). Sebagai bentuk kontribusi, Indonesia mencanangkan target net-zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkini untuk mempercepat transisi energi. Pada April 2025, terbit Peraturan Menteri ESDM No. 10 Tahun 2025 yang berisi peta jalan transisi energi sektor ketenagalistrikan. Regulasi ini mengatur rencana pengakhiran bertahap operasional PLTU batubara guna mencapai NZE 2060, antara lain melalui percepatan pensiun dini PLTU berdasarkan kriteria tertentu dan pelarangan pembangunan PLTU baru. Di samping itu, pemerintah telah menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025–2060, dengan 79% pasokan berasal dari energi terbarukan. 

Namun, dinamika wacana publik perlu pula menjadi perhatian. Institute for Essential Services Reform (IESR) mengamati diskursus mengenai transisi energi di media massa cenderung berfokus pada isu-isu makro, sementara audiens luas kerap terbatas dalam menemukan informasi praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan Laporan Cerah, pada 2024 untuk isu transisi iklim dan lingkungan  terdapat pembicaraan di media sekitar 25 ribu percakapan, sementara di media sosial mencapai 65 ribu percakapan. Mayoritas pembahasan di ranah publik terhadap isu tersebut masih di atas permukaan. Pertanyaannya seputar jenis energi terbarukan, target transisi energi, dan proyeksi krisis iklim di 2050. Sentimen publik terhadap isu lingkungan dan energi terbarukan cenderung netral, mengindikasikan minimnya diskusi aktif di tingkat masyarakat. 

Selain itu, beredar pula informasi yang keliru serta mispersepsi mengenai transisi energi. Misalnya, adanya anggapan “penghentian dini PLTU sebagai bunuh diri ekonomi”, atau menganggap solusi teknologi seperti carbon capture storage dan co-firing biomassa sudah cukup mengatasi masalah.

Tanpa pemahaman yang benar, keraguan dan skeptisisme publik dapat menghambat implementasi kebijakan transisi energi. Keraguan ini dipupuk pula dengan beredarnya berita bohong. Salah satu yang cukup sering didengungkan adalah terkait dengan kestabilan pasokan energi dari sistem energi berbasis energi terbarukan.

Institute for Essential Services Reform (IESR) secara konsisten memproduksi analisis ilmiah untuk berbagai isu transisi energi di Indonesia, serta membuat berbagai paket pengetahuan untuk menjangkau publik yang lebih luas. Paket pengetahuan ini memiliki ragam bentuk mulai dari artikel di website, slide sosial media, siniar audio (podcast), dan audio visual (video pendek dan video panjang). 

Untuk menyediakan pedoman pengetahuan yang praktis dan mudah dipahami publik secara umum, IESR menyusun informasi di website untuk “Menepis Ragu Transisi Energi” yang berisi tentang uraian berbagai pertanyaan dan anggapan keliru seputar transisi energi Indonesia dan bagaimana fakta atau informasi yang benar terkait isu tersebut.

Tujuan

  1. Melakukan diseminasi halaman website “Menepis Ragu Transisi Energi” dan mendapatkan umpan balik
  2. Mendiskusikan strategi melawan berbagai pertanyaan yang tidak terjawab dan anggapan keliru  seputar transisi energi
  • 00

    days

  • 00

    hours

  • 00

    minutes

  • 00

    seconds

Book Event

Form/ticket icon icon
Book Ticket Event of Public Dissemination Webinar on Dispelling Doubts about the Energy Transition
Form/up small icon icon Form/down small icon icon
Available Tickets: Unlimited
The "Book Ticket Event of Public Dissemination Webinar on Dispelling Doubts about the Energy Transition" ticket is sold out. You can try another ticket or another date.

Date

Jun 24 2025

Time

14:00 - 16:00
Category
REGISTER

Speakers

QR Code

Leave a comment