Breaking the Walls: The Future of Indonesia’s Solar Energy and Energy Storage Innovations
Latar Belakang
Seiring dengan percepatan transisi energi global, Indonesia berada pada titik kritis dalam upayanya untuk mendefinisikan kembali lanskap energinya. Dalam rangka mengatasi tembok-tembok ketahanan energi dan juga target nol emisi bersih, diperlukan solusi energi berkelanjutan yang dapat mengatasi pertumbuhan populasi, industrialisasi yang cepat, dan meningkatnya kebutuhan energi. Teknologi energi surya yang inovatif, bersama dengan sistem penyimpanan energi, menawarkan peluang transformatif untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan ketahanan energi, dan menghasilkan peluang ekonomi baru.
Pada tahun 2023, energi surya merupakan sumber utama energi terbarukan, menyumbang 73% dari kapasitas energi global sebesar 346 GW (Ember, 2024). Angka yang cukup besar ini secara signifikan berdampak pada perencanaan energi Indonesia, yang mengarah pada integrasi bentuk energi ini ke dalam regulasi, perencanaan sektor ketenagalistrikan, dan strategi untuk mencapai emisi nol-nol. Indonesia, dengan potensi teknis sebesar 3.294 GWp (KESDM, 2022) dan potensi untuk mencapai hampir 20.000 GWp tergantung pada ketersediaan dan kesesuaian lahan (IESR, 2021), dapat memperoleh manfaat yang signifikan dari penerapan teknologi energi surya secara luas untuk fasilitas skala utilitas hingga fasilitas skala kecil, termasuk fasilitas yang terletak di tanah, di badan air, dan di atap rumah.
Namun, beberapa tantangan tetap ada pada inovasi energi terbarukan ini, termasuk narasi intermiten, hambatan regulasi, kemajuan teknologi, dan kendala keuangan. Terlepas dari kemajuan pengembangan energi surya di Indonesia, yang hanya menyumbang 664,5 MW kapasitas per Juni 2024, penyelesaian yang efektif dari tantangan-tantangan ini membutuhkan upaya yang lebih kooperatif yang melibatkan sektor pemerintah dan bisnis, akademisi, dan masyarakat sipil di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan sistem energi dari bahan bakar fosil.
Acara ini bertajuk “Mendobrak Tembok: Masa Depan Indonesia dalam Energi Surya dan Inovasi Penyimpanan,” berusaha untuk memeriksa kondisi energi surya di Indonesia saat ini, menganalisis kemajuan terbaru dalam sistem penyimpanan energi, dan mengusulkan strategi yang layak untuk memperluas penggunaan tenaga surya. Hal ini akan dilakukan melalui presentasi laporan utama tentang Outlook Energi Surya Indonesia 2025 dan Penilaian Sistem Penyimpanan Energi Indonesia, yang telah dikembangkan oleh Institute for Essential Services Reform dengan tekun selama satu tahun terakhir. Melalui forum ini, kami juga akan menyoroti peran penting teknologi, kebijakan, dan investasi dalam mendorong masa depan energi terbarukan di Indonesia, yang akan dipresentasikan oleh para penggerak perubahan yang telah menerapkan upaya-upaya inovatif ini.
Tujuan Acara
Acara ini akan menampilkan presentasi para ahli, diskusi panel, dan kesempatan berjejaring, yang dirancang untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan mendorong kolaborasi di antara para pemangku kepentingan. Secara lebih spesifik, acara ini akan berkontribusi untuk;
- Menyajikan kondisi terkini dari lanskap Energi Surya dan Sistem Penyimpanan Energi di Indonesia.
- Membentuk strategi dan kebijakan masa depan untuk mempercepat pertumbuhan energi surya dan adopsi penyimpanan energi di Indonesia.
- Memposisikan peluang Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan yang melimpah di Asia Tenggara.
Presentasi
Launching Presentation ISEO 2025
Launching-Presentation-ISEO-2025-Launching Presentation ESS 2025
Launching-Presentation-ESS-2025Trina Mas Agra Indonesia – PV Modul Technology Introduction
Trina-Mas-Agra-Indonesia-PV-Modul-Technology-IntroductionSUN Energy – Shaping Future Energy with Integrated Solar
SUN-Energy-Shaping-Future-Energy-with-Integrated-SolarSEI – Solar & Battery Technology and Aplication
SEI-Solar-Battery-Technology-and-Aplication
Speakers
-
Toto Nugroho - President Director - Indonesia Battery Corporation
-
Fabby Tumiwa - Direktur Eksekutif IESR
-
Rachmat Kaimuddin - Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi
-
Evy Haryadi - Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN
-
Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi - Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
3 Comments
Rudy satria
Hadir
Adhi Rohadhi
Terima Kasih sharing knowledgenya sangat bermutu.
Jeffry
Mhn info terkait materi paparan di event ini bisa diakses dmn ya? Trims