Liputan Media
Media Indonesia | Emisi Karbon Individu Didominasi Warga Kota
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengkaji total emisi gas rumah kaca (GRK) individu atau jejak karbon di wilayah perkotaan, semiperkotaan, dan perdesaan di Pulau Jawa. Tujuan mereka mengidentifikasi pola
Berita Satu | Implementasi ESG Sektor Tambang, Gimik atau Nyata?
Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai implementasi environmental, social, and governance (ESG) di sektor pertambangan Indonesia masih belum optimal. Baca selengkapnya di Berita Satu.
Kontan | Rencana Pembangunan PLTS 100 GW di Kopdes Merah Putih, Pengamat Ingatkan Pendanaan
Rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan total kapasitas mencapai 100 gigawatt (GW) di 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih masih menghadapi tantangan. Salah satunya terkait pendanaan. Baca selengkapnya
Fortune Indonesia | IESR: Saatnya Indonesia Serius Bangun Industri Surya Terpadu
Indonesia dihadapkan pada sebuah ironi besar pada sektor energi terbarukan. Di satu sisi, pemerintah menargetkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara masif hingga 108,7 GW pada 2060. Di sisi
Fortune Indonesia | IESR: Saatnya Indonesia Serius Bangun Industri Surya Terpadu
Indonesia dihadapkan pada sebuah ironi besar pada sektor energi terbarukan. Di satu sisi, pemerintah menargetkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara masif hingga 108,7 GW pada 2060. Di sisi
Tempo | Seberapa Besar Potensi Industri Tenaga Surya Kita?
Pemerintah dianggap belum serius membangun industri tenaga surya. Padal Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkannya. Baca selengkapnya di Tempo.
Koran Jakarta | Bukan Main! RI Berpotensi Jadi Pemain Utama Industri PLTS Dunia
Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) global. Apalagi RI memiliki cadangan mineral kritis yang melimpah sebagai sumber bahan baku energi baru dan terbarukan (EBT). Baca selengkapnya
Bisnis Indonesia | Menghitung Kerugian Ekonomi dan Beban Kesehatan Akibat dari Masalah Polusi Udara
Polusi udara di Jabodetabek memburuk, menimbulkan kerugian ekonomi Rp221 triliun dan biaya kesehatan Rp159 triliun. Emisi transportasi dan industri jadi penyebab utama. Baca selengkapnya di Bisnis Indonesia.